Religi
Panduan Shalat Gerhana Bulan 2022, Buya Yahya Jelaskan Total Ada 4 Rukuk
Buya Yahya terangkan soal Shalat Gerhana Bulan, simak penjelasan pendakwah ini termasuk soal rukuknya
Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
5. Lalu bangkit dari rukuk (i'tidal) sambil mangucapkan Sami'allahu liman hamidah. Rabbana wa lakal hamd.
6. Setelah i'tidal tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat lain yang panjang.
7. Kemudian rukuk kembali (rukuk kedua) yang panjang bacaannya lebih pendek dari rukuk sebelumnya.
8. Setelah itu bangkit dari rukuk (i'tidal).
9. Dilanjut sujud yang panjangnya sebagaimana rukuk, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali.
10. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama. Hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya. Anda dapat membaca surat An-Nisa, dan dilanjut membaca surat Al-Maidah.
11. Salam.
12. Terakhir, imam shalat dapat melanjutkan untuk menyampaikan khutbah yang berisi tentang ajakan berdzikir, berselawat, membaca istigfar, serta sedekah.
Buya Yahya menjelaskan shalat Gerhana Bulan dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamah.
"Meski disunnahkan berjamaah namun tidak harus berjamaah, boleh dilakukan sendiri-sendiri," terang Buya Yahya dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Buya Yahya.
Shalat Gerhana Bulan adalah sunnah yang sangat diharapkan untuk dikerjakan umat muslim.
Jenis shalat sunnah ini yakni shalat sunnah yang jika sudah terlewat waktunya maka tidak bisa diqadha.
Shalat Gerhana Bulan dilaksanakan lantaran ada sebab yakni Gerhana Bulan itu sendiri, apabila Gerhananya hilang maka berakhir kesunnahannya.
Berbeda dengan sejumlah shalat sunnah lain yang bisa dilaksanakan dengan cara mengqadhanya di waktu lain.
"Namun jika dalam kasus saat tengah shalat khusuf atau Gerhana Bulan, rembulan sudah tersingkap atau terang kembali, maka tidak apa-apa untuk melanjutkan hingga selesai," ucap Buya Yahya.