Religi

Jenis Curhat yang Termasuk Ghibah, Buya Yahya Imbau Tak Cerita dengan Sembarang Orang

Buya Yahya merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah mengimbau agar tak menceritakan sesuatu terutama aib kepada sembarang orang.

Penulis: Mariana | Editor: Edi Nugroho
kanal youtube Buya Yahya
Buya Yahya. Pendakwah Buya Yahya menjelaskan mengenai jenis-jenis curhat yang bisa jadi termasuk gibah. Buya Yahya merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah mengimbau agar tak menceritakan sesuatu terutama aib kepada sembarang orang 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Buya Yahya menjelaskan mengenai jenis-jenis curhat yang bisa jadi termasuk gibah.

Buya Yahya merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah mengimbau agar tak menceritakan sesuatu terutama aib kepada sembarang orang.

Dikatakan Buya Yahya, ada hal-hal yang harus dibatasi agar curhat tak terjerumus ke ghibah.

Setiap permasalahan bisa diceritakan atau didiskusikan kepada seseorang yang tepat misalnya ustadz atau ustadzah atau praktisi di bidangnya.

Baca juga: Puncak Gerhana Bulan 2022 Masih Terjadi, Buya Yahya Ingatkan Masih Bisa Laksanakan Shalat Khusuf

Baca juga: Amalan Enteng Dapat Jodoh dan Pekerjaan, Buya Yahya Ingatkan Pentingnya Menjaga Hati

Curhat atau curahan hati telah umum dilakukan orang atau seseorang demi memecahkan perkara yang sedang dihadapi atau unek-unek yang dimiliki.

Buya Yahya menerangkan ada sebagian orang yang mempunyai tugas sebagai tempat mengadu atau curhat misalnya ustadz dan ketua majelis.

"Apakah tidak boleh jamaahnya curhat? Kita tidak mengatakan jangan ada orang curhat, jika ada orang yang datang kepada ustadz berarti atas dasar husnudzhon insya Allah benar karena tidak ngomong dengan sembarang orang, harapannya ada solusi, itu sah," jelas Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.

Misalnya kasus yang bisa saja terjadi di kehidupan sehari-hari, seseorang memiliki masalah dalam rumah tangganya atau masalah rebutan waris.

Hal ini bukan berarti menceritakan aib atau kejelekan keluarga, melainkan mengupayakan solusi dari masalah tersebut kepada ustadz atau ketua majelis.

Jikalau curhat dengan sembarang orang dikhawatirkan akan menyebar dan jadi bahan gunjingan.

"Bagi Anda atau para ustadz yang mampu menyelesaikan maka selesaikan, namun jika tidak mampu selesaikan antarkan orang itu kepada orang yang bisa menyelesaikan," paparnya.

Jangan sampai tidak tahu namun berlaga sok tahu, karena ini masalah Agama.

Namun jika ada orang curhat kepada orang yang tidak ada hubungannya dengan masalah itu dan bukan ustadz, maka sebisa mungkin curhat tersebut distop dari awal.

Bisa menjadi masalah di kemudian hari jika curhat dengan sembarang orang atau bukan ustadz dan praktisi di bidangnya.

Misalnya masalah tersebut diumbar ke orang lain, padahal yang curhat beramabat agar masalah yang diceritakan dirahasiakan.

Baca juga: Apa Itu Dosa Jariyah? Buya Yahya Jelaskan Cara Taubatnya

Baca juga: Hukum Melaksanakan Shalat Gerhana Bulan Secara Sendirian, Buya Yahya Ingatkan Lebih Afdol Berjamaah

"Apabila mampu untuk menyelesaikan meski bukan ustadz maka selesaikan, jika tidak mampu maka bisa bantu orang itu untuk mendatangi ustadz, sehingga Anda tidak termasuk orang yang mengadu domba atau nerima pengadudombaan," terang Buya Yahya.

Ia menambahkan kadang kala ustadz bisa mengalami depresi halus, sebab menyimpan banyak sekali rahasia dan aib jamaahnya.

"Jika bocor atau jebol rahasia itu maka neraka itu, itulah resiko jadi ustadz, namun kalau Anda benar pangkatnya tinggi di hadapan Allah," tukas Buya Yahya.

Simak video selengkapnya: klik

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved