Tawuran di Banten

Mengejutkan 285 Anak Terlibat Tawuran di Banten,  4 Tewas Karena Senjata Tajam, 13 Luka-luka

Komnas Anak Provinsi Banten sebut pada 6 bulan ini, tawuran yang melibatkan anak-anak di Provinsi Banten sebanyak 27 kasus, 285 anak terlibat, 4 tewas

Editor: Irfani Rahman
tribunnews.com
Ilustrasi tawuran. Komnas Anak ungkap Jumlah anak terlibat tawuran di Provinsi Banten selama Mei - November 2022 ini sebanyak 285 anak, 4 tewas 

BANJARMASINP[OST.CO.ID  -Kejadian tawuran antar kelompok di  Provinsi Banten yang melibatkan anak-anak  tampaknya cukup tinggi di 2022 ini. Bahkan selama priode 6 bulan yakni Mei - November 2022 tercatat ada 27 kasus.

Hal ini diungkap Komisi Nasional Perlindungan (Komnas) Anak Provinsi Banten .

Bahkan dalam tawuran tersebut 4 anak tewas akibat senjata tajam dan puluhan luka-luka.

Ketua Komnas Anak Provinsi Banten Hendry Gunawan mengatakan  sebanyak 286 anak terlibat dalam aksi tawuran antar kelompok. Dari jumlah itu, 4 anak meninggal dunia karena mengalami luka senjata tajam. 

"Dari jumlah itu, ada sekitar 285 anak yang terlibat tawuran dan kekerasan berkelompok. Rata-rata pelajar atau anak di bawah umur yang terjadi di seluruh wilayah di Banten," ujar Hendry melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (13/11/2022).

Baca juga: Geger Penemuan 26 Granat di Blitar, Tim Jihandak Turun dan Diledakkan di Aliran Lahar Kali Bladak

Baca juga: Prakiraan Cuaca 33 Kota di Indonesia Senin 14 November 2022, Banjarmasih, Bandung dan Serang Hujan

Hendry menyebut, tawuran dan penyerangan yang melibatkan anak-anak di bawah umur itu, menyebabkan 13 anak mengalami luka berat maupun luka ringan, serta 4 orang meninggal dunia.

Adapun kasus meninggal dunia aksi tawuran terjadi di Kota Serang, Kota Tangerang, dan Kabupaten Tangerang.

Mengantisipasi aksi kenakalan remaja yang terus terjadi, Hendry meminta semua pihak, baik orangtua, sekolah, hingga seluruh stakeholder bersama-sama mencegah terjadinya peristiwa tersebut.

"Semua instansi terkait harus terlibat dalam semua permasalahan ini, khususnya berkaitan dengan anak," ujar Hendry.

Selain itu, dalam meminimalisir aksi tawuran, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan penyuluhan terhadap anak pelaku tawuran melalui keluarga maupun sekolah.

"Anak-anak yang terindikasi terlibat kekerasan berkelompok maupun tawuran akan dilakukan pembinaan berkelanjutan,” kata Hendry.

Menanggapi maraknya aksi tawuran anak-anak terutama pelajar, Ketua Komisi V DPRD Provinsi Banten Yeremia Mendrofa meminta semua pihak termasuk orangtua, sekolah, dan pemerintah terus memberikan pemahaman serta motivasi supaya anak-anak tidak terlibat tawuran.

Baca juga: Jadwal Acara TV Minggu 13 November 2022. Ada Konsel Viral Farel di Indosiar dan Naagin 3 di ANTV

Baca juga: Harga Oppo Reno7 Terbaru November 2022, Intip Spesifikasi Ponsel yang Dilengkapi Pemidai Sidik Jari

Terutama, lanjut Yeremia, pemerintah harus hadir memberikan ruang masa depan yang baik kepada generasi anak bangsa untuk tumbuh kembang menjadi anak yang bermanfaat bagi nusa bangsa dan negara.

"Kami berharap seluruh lembaga dan tentu saja pemerintah Provinsi Banten dapat bahu membahu mendorong agar penanganan anak-anak yang terlibat tawuran ini menjadi program berkelanjutan, sebagai bentuk hadirnya pemerintah dalam memberikan ruang masa depan yang baik bagi anak-anak di Banten," kata Yeremia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Komnas Anak: 285 Orang Anak Terlibat Tawuran di Banten, 4 Meninggal Dunia",

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved