Gempa di Cianjur
Cianjur Diguncang Gempa Tewaskan Puluhan Orang, Apakah Kalimantan Bebas Gempa?, Ini Penjelasan BMKG
Gempa Bumi terjadi di Kabupaten Cianjur Jawa barat, Senin (21/11/2022)siang. Timbul pertanyaan apakah Pulau Kalimantan bebas gempa. Ini kata BMKG
BANJARMASINPOST.CO.ID -Senin 21 November 2022 siang , Kabupaten Cianjur Jawa Barat diguncang Gempa Bumi berkekuatan magnitudo 5,6. Akibatnya tercatat hingga Senin (21/11/2022) sore, 56 korban meninggal dunia dan ratusan warga luka-luka. Guncangan gempa terasa hingga Jakarta dan Banten.
Bercermin Gempa Bumi yang terjadi di Kabupaten Cianjur ini, timbul pertanyaaan apakah Pulau Kalimantan aman dari bencana gempa.
Apalagi Gempa Bumi jarang terdengar terjadi di Pulau Kalimantan. Ini adalah jawaban dari BMKG.
Ternyata Gempa Bumi pernah terjadi di Kalimantan beberapa kali.
Sempat terdengar Gempa Bumi terjadi di Tarakan, Kalimantan Utara, pada Kamis (30/12/2021) lalu dan Ketapang Kalimantan Barat pada 1 Juli 2022 lalu.
Baca juga: BMKG Sebut Telah Terjadi 25 Kali Gempa Susulan di Cianjur, Terus Lakukan Pemantauan
Baca juga: Dari 56 Korban Meninggal Akibat Gempa Cianjur, 40 Orang Anak-anak, Pasien Terus Berdatangan ke RS
Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengunggah informasi gempa tersebut dalam akun Instagram @infobmkg.
Beberapa dari komentar yang masuk waktu itu menanyakan mengapa gempa bisa terjadi di Kalimantan.
"Baru tahu Kalimantan ada gempa," tulis salah seorang pengguna.
"Sama, baru tahu juga," timpal akun lainnya.
Lalu, bagaimana potensi gempa bumi di Pulau Kalimantan? Benarkah pulau Kalimantan aman dari gempa?
Ini Penjelasan BMKG
BMKG menjelaskan, pemahaman itu tidak tepat.
Dikutip Kompas.com Kepala Bidang Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG waktu itu Daryono mengatakan, Kalimantan terdapat banyak sumber gempa, seperti Sesar Meratus, Sesar Mangkalihat, Sesar Tarakan, Sesar Maratua, Sesar Sampurna, dan Sesar paternoster.
"Itu semua masih memicu gempa hingga saat ini," kata Daryono.
Baca juga: 6 Siswa Madrasah Ibnu Ajudin Cianjur Meninggal, Tertimpa Reruntuhan Bangunan saat Belajar
Baca juga: Gempa Cianjur Telan 46 Korban Jiwa serta Ratusan Warga Terluka, Aliran Listrik Terputus
Daryono membuka data, selama ini sudah terjadi lebih dari 9 kali gempa merusak dan satu kali tsunami di Kalimantan, yakni di Sangkulirang.
"Hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa seluruh provinsi di Kalimantan pernah terjadi gempa," sebut dia.
Dia juga menjelaskan, salah satu lokasi di Kalimantan yang kerap terjadi gempa adalah Kalimantan bagian timur termasuk Selat Makassar.
"Di zona ini terdapat beberapa struktur sesar aktif seperti sesar Makassar utara, tengah, dan selatan, di samping sesar naik Mamuju-Majene yang sudah seringkali memicu gempa dan tsunami," sebut Daryono.
"Aktivitas kegempaan di Kalimantan bagian timur tidak rendah tapi justru cukup tinggi," lanjut dia.
 
Aktivitas kegempaan relatif rendah
Dalam laman resmi BMKG, ditegaskan Kalimantan bukannya tidak berpotensi gempa, tapi pulau dengan tingkat aktivitas kegempaan yang relatif paling rendah.
"Meskipun di Pulau Kalimantan terdapat struktur sesar dan memiliki catatan aktivitas gempa bumi, tetapi secara umum wilayah Pulau Kalimantan masih relatif lebih aman jika dibanding daerah lain di Indonesia," ujar Kepala BMKG waktu itu Dwikorita Karnawati, (24/8/2019).
"Seperti Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Papua yang memiliki catatan sejarah gempa merusak dan menimbulkan korban jiwa sangat besar," sambung dia.
Dwikorita menjelaskan, kondisi seismisitas Kalimantan yang relatif rendah ini berdasarkan 3 hal yang melatarbelakanginya.
Pertama, wilayah Pulau Kalimantan memiliki jumlah struktur sesar aktif yang jauh lebih sedikit daripada pulau-pulau lain di Indonesia.
Baca juga: Sinopsis Film Faster Tayang Malam Ini, Keluar Penjara Dwayne Johnson Langsung Buru Para Penghianat
Baca juga: SMKN 1 Cugenang Cianjur Rusak Berat Akibat Gempa, 12 Siswa Terluka, Akses Jalan Tertutup Longsor
Kedua, wilayah Pulau Kalimantan lokasinya cukup jauh dari zona tumbukan lempeng (megathrust), sehingga suplai energi yang membangun medan tegangan terhadap zona seismogenik di Kalimantan tidak sekuat dengan akumulasi medan tegangan zona seismogenik yang lebih dekat zona tumbukan lempeng.
Terakhir, beberapa struktur sesar di Kalimantan kondisinya sudah berumur tersier sehingga segmentasinya banyak yang sudah tidak aktif lagi dalam memicu gempa.
Sumber berita sebagian : Kompas.com
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											