Gempa di Cianjur
Gempa Cianjur Hancurkan 6.570 Rumah Penduduk, 151 Warga Hilang dan Masih Dalam Pencarian
Gempa Bumi yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menghancurkan ribuan rumah warga, ini kata Kepala BNPB Suharyanto
BANJARMASINPOST.CO.ID – Gempa Bumi berkekuatan magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat meluluhlantakkan daerah tersebut. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 6.570 unit rumah warga dalam kondisi rusak berat atau hancur.
Sementara itu sedkitnya sebanyak 58.000 warga mengungsi ke tempat aman.
Saat ini para relawan dan bantuan terus mengalir ke daerah-daerah terdampak langsung Gempa Bumi tersebut.
Menurut Kepala BNPB Suharyanto, sebanyak 6.570 unit dalam kondisi rusak berat atau hancur.
Baca juga: Warga Margaluyu Cianjur Pilih Tidur di Pinggir Rel kereta Api, Takut Terjadi Gempa Susulan
Baca juga: Cianjur Diguncang Gempa Tewaskan Puluhan Orang, Apakah Kalimantan Bebas Gempa?, Ini Penjelasan BMKG
Sedangkan rusak sedang terdata 2.071 unit.
“Untuk bangunan-bangunan rumah warga yang mengalami rusak ringan sebanyak 12.641 unit. Sisanya masih terus pendataan,” kata Suharyanto di Pendopo Bupati Cianjur, Selasa (22/11/2022) malam.
Kerusakan infrastruktur tersebar di 12 wilayah kecamatan yakni Cianjur, Karangtengah, Warungkondang, Cugenang, Cilaku, Cibeber, Sukaresmi, Bojongpicung, Cikalongkulong, Sukaluyu, Pacet, dan Gekbrong.
Sejauh ini, dikatakan Suharyanto, jumlah warga yang mengungsi mencapai 58.362 orang.
“Di masing-masing kecamatan yang terdampak sudah berdiri tempat pengungsian yang terpusat,” ujar dia.
BNPB mengimbau warga yang saat ini mengungsi mandiri atau tinggal di tenda-tenda darurat untuk pindah ke tempat pengungsian terpusat.
“Supaya lebih terjamin dari segi perawatan, pelayanan maupun logistiknya,” kata Suharyanto.
Baca juga: Teknologi DNA Bongkar Misteri Pelaku Rudapaksa Berantai di Australia, Korban Capai 31 Wanita
Baca juga: Prakiraan Cuaca Banjarmasin Rabu 23 Nopvember 2022, BMKG : Medan, Surabaya, Bandung Hujan
Suharyanto mengatakan, status penanganan saat ini adalah tanggap darurat sehingga fokus kegiatan pada upaya pencarian dan evakuasi korban.
"Terlebih masih ada ratusan warga yang dilaporkan hilang. Jumlahnya ada 151 orang," ujar Suharyanto.
Sumber : Kompas.com
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post
