Religi
Alasan LGBT Dilarang dalam Islam, Ustadz Adi Hidayat Jabarkan Makna Berpasangan dalam Alquran
Penceramah Ustadz Adi Hidayat menjelaskan mengenai larangan kaum sesama jenis atau LGBT dalam Islam.
Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
BANJARMASINPOST.CO.ID - Penceramah Ustadz Adi Hidayat menjelaskan mengenai larangan kaum sesama jenis atau LGBT dalam Islam.
Dalam Alquran diterangkan Ustadz Adi Hidayat, Allah telah menciptakan manusia berpasang-pasangan.
Ayat tersebut termaktub dalam Surah Al-Hujurat ayat 13, Ustadz Adi Hidayat menjabarkan makna sebenarnya dari kata berpasangan tersebut yang mana hakikatnya harus berbeda jenis.
Sebagaimana diketahui, LGBT adalah singkatan dari lesbian, gay, biseksual, dan transgender yang mana keseluruhan sebutan ini mengacu pada sesama jenis, misalnya laki-laki dengan laki-laki dan wanita dengan wanita.
Saat ini LGBT kembali viral di gelaran Piala Dunia 2022 di Qatar. Diketahui selaku tuan rumah, Qatar menentang adanya pelaku maupun atribut LGBT di stadion tempat berlangsungnya laga piala dunia.
Terkait hal ini, timnas Jerman melakukan aksi protes adanya larangan LGBT oleh pihak penyelenggara dengan berpose menutup mulut mereka sebelum bertanding.
Baca juga: Waktu Terbaik Shalat Zuhur Muslimah di Hari Jumat, Simak Penjelasan Buya Yahya
Baca juga: Langkah-langkah Taubat Bagi Penyebar Foto Wanita Tak Berhijab, Buya Yahya Ingat Perbanyak Kebaikan
Ustadz Adi Hidayat menerangkan bisa menjadi pasangan jikalau berbeda, apabila sama maka bukan pasangan.
"Sepatu dihadirkan bukankah kanan dan kirinya sepasang? Coba kalau sepatu sama bentuknya bisa dipakai tidak? Tidak. Tangan diciptakan sepasang, sama-sama memiliki lima jari dengan panjang yang sama, tapi kan kanan dan kirinya beda," jelas Ustadz Adi Hidayat dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Adi Hidayat Official.
Allah menciptakan manusia berpasang-pasangan sesuai fitrahnya maka harus berbeda sebagaimana Surah Al-Hujurat ayat 13.
Surah Al-Hujurat Ayat 13
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Yā ayyuhan-nāsu innā khalaqnākum min żakariw wa unṡā wa ja'alnākum syu'ụbaw wa qabā`ila lita'ārafụ, inna akramakum 'indallāhi atqākum, innallāha 'alīmun khabīr
Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
"Ketika disebut zauji itu sudah fitrahnya berpasangan, sama-sama manusia namun ada laki-laki dan perempuan, laki-laki dengan laki atau perempuan dengan perempuan bukan zauj makanya tidak bisa disebut pasangan," papar Ustadz Adi Hidayat.
Karena itu Allah melarang adanya pergaulan sesama jenis, yang mengarah kepada hubungan keberpasangan, seksualitas dan sebagainya.
