Religi
Alasan LGBT Dilarang dalam Islam, Ustadz Adi Hidayat Jabarkan Makna Berpasangan dalam Alquran
Penceramah Ustadz Adi Hidayat menjelaskan mengenai larangan kaum sesama jenis atau LGBT dalam Islam.
Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
Laki-laki dan perempuan yang melakukan hubungan keberpasangan tanpa mengikuti petunjuk ayat, sudah terancam, apalagi sesama jenis itu statusnya lebih rendah dari zina lawan jenis.
"Di zaman Nabi Luth As, sesama jenis hanya sesama laki-laki, mendekati akhir zaman semakin aneh hingga perempuan dengan perempuan, kemudian saat ini banyak laki-laki ingin menjadi perempuan dan sebaliknya, sehomo-homonya homo di zaman Nabi Luth As tetap laki-laki," terang Ustadz Adi Hidayat.
Selanjutnya pasangan lawan jenis yang mengikatkan diri melalui ikatan pernikahan dan berumah tangga, maka hendaknya meniatkan pernikahannya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan jika ingin berumah tangga benar dan nyaman, tidak hanya berniat untuk bersatu, namun juga diniatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Selain itu dalam menjalani hidup berumah tangga, pasangan hendaknya senantiasa melengkapi satu sama lain.
"Melengkapi itu saling menyempurnakan, dalam berumah tangga tidak harus selalu merasakan hal yang sama, kadang-kadang ada kekurangan di pihak suami dilengkapi pihak istri begitu sebaliknya," imbau Ustadz Adi Hidayat.
Baca juga: Menuju Rumah Tangga Bahagia, Ustadz Khalid Basalamah Imbau Pahami Kejiwaan Pasangan
Ada yang harus berangkat, ada yang harus menunggu, ada yang harus dikerjakan, ada yang berdoa, tidak harus semua disamaratakan.
Hendaknya menempatkan sesuai fungsi yang telah Allah atur, sesuai dengan peran suami dan istri.
"Kalau setiap hak terjaga dari peran yang dilakukan, maka akan hadir sakinah, suami pergi bekerja istri mendoakan, tapi kalau tidak ada kepercayaan diintip terus setiap saat, hal ini akan menyusahkan," jelasnya.
Begitu halnya dengan istri yang berada di rumah, harus dipercaya diberikan sesuatu kemudian percaya hal itu bisa dirawat.
Sehingga rumah tangga bisa berjalan jika suami dan istri saling melengkapi.
Kekurangan dari suami dan istri akan selalu ada, yang terpenting mengetahui tanggung jawab masing-masing.
Allah menciptakan manusia berpasangan-pasangan, dalam berpasangan itu ada ketenangan yang disebut sakinah.
"Kemudian dengan berpasangan itu ada rahmat atau kasih sayang, ada perhatian, biasanya mau makan tidak ingat siapa-siapa, sekarang mau makan ingat yang di rumah," papar Ustadz Adi Hidayat.
Kemudian lahirlah mawaddah, yang merupakan cinta dari segi materi dan fisik, misalnya memberi hadiah di hari lahir.
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											