PPPK Guru 2022
Mendikbudristek Nadiem Makarim Tegaskan 320.000 Guru Honorer Jadi PPPK, Meningkat 20.000
Mendikbudristek Nadiem Makarim Tegaskan 320.000 Guru Honorer Jadi PPPK, Meningkat 20.000 dibanding tahun 2021.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Mendikbudristek Nadiem Makarim Tegaskan 320.000 Guru Honorer Jadi PPPK, Meningkat 20.000 dibanding tahun 2021.
Pengangkatan guru honorer menjadi PPPK dikatakan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim sebagai bentuk perhatian pemerintah menyejahterakan guru.
Masalah pengangkatan PPPK Guru menjadi perhatian serius pemerintah, termasuk soal formasi.
Nadiem tak menampik banyak guru yang sudah lulus passing grade, namun tidak mendapat formasi karena terbatas.
"Walau ada berbagai ketidaksempurnaan, tahun lalu 300.000 guru honorer sudah diangkat menjadi guru ASN/ PPPK. Tahun ini 320.000 guru honorer akan diangkat jadi PPPK," katanya saat menghadiri peringatan HUT ke-77 PGRI dan Hari Guru Nasional, dikutip dari siaran YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (3/12/2022).
Baca juga: Kunci Jawaban Soal Tes PPK/PPS Pemilu 2024, Referensi Tepat Belajar Panitia Pemungutan Suara
Baca juga: Temukan Bayi di Kardus, Penghuni Ruko di Banjarbaru Ini Sebut Tali Pusar Sudah Kering Terikat Tali
Untuk mengatasi hal itu, pihaknya sudah mendorong pemerintah daerah (Pemda) untuk mengangkat para guru yang sudah lolos seleksi tersebut.
"Kami dorong Pemda untuk mengangkat guru yang sudah lolos seleksi untuk memenuhi kebutuhan formasi guru di daerah," ucap Nadiem.
Iklan untuk Anda: Diabetes Mulai Terasa di Kaki? Segera Lakukan Metode Ini Bertahap
Advertisement by
Lebih lanjut dia mengungkapkan, pihaknya sudah menyiapkan rencana kebijakan untuk guru PPPK tahun depan.
Persiapan ini merupakan kolaborasi antar kementerian, meliputi Kemendikbudristek, Kemenpan RB, dan Kemenkeu dengan persetujuan Presiden Joko Widodo.
Kebijakan yang dimaksud adalah, pemerintah pusat akan melengkapi formasi guru PPPK, jika Pemda tidak mengajukan formasi sesuai kebutuhan pada Maret tahun 2023.
Kebijakan lainnya, Kemendikbud juga memastikan agar anggaran gaji dan tunjangan guru PPPK tidak boleh dipakai untuk kebutuhan lain.
"Anggaran bagi guru ASN/ PPPK hanya ditransfer ke PPPK setelah guru honorer diangkat. Ini mendorong janji kami untuk memastikan kesejahteraan guru di negara ini terjamin," jelas Nadiem.
Baca juga: Tewas Tertabrak Mobil Mewah di Banjarmasin, Tubuh Petugas Kebersihan Ini Tergeletak di Tengah Jalan
Lebih lanjut Nadiem menjelaskan, kementerian yang dipimpinnya akan berupaya mendorong Pemda untuk berpihak kepada guru.
Pasalnya, keberhasilan negara untuk menciptakan SDM unggul ada di tangan para guru.
"Saya tahu banyak anggota yang terlibat dalam program Merdeka Belajar.
Saya harap momentum ini semakin menguatkan gotong royong kita semua," sebut Nadiem.
Tingkatkan Kapasitas
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong para guru untuk meningkatkan kapasitas agar dapat mencetak sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang unggul.
Hal tersebut disampaikannya saat memberikan sambutan pada Puncak Peringatan HUT ke-77 PGRI dan Hari Guru Nasional Tahun 2022, di Marina Convention Center, Kota Semarang, Jawa Tengah, dilansir dari laman Setkab, Sabtu (3/12/2022).
“Di tengah arus perubahan yang sangat cepat, Bapak-Ibu Guru dituntut untuk meningkatkan kapasitas, mampu beradaptasi dengan teknologi pendidikan yang semakin canggih, serta menguasai pengetahuan yang baru, menguasai keterampilan yang baru, yang relevan dengan tantangan dan kebutuhan dunia yang berubah sekarang ini sangat cepat sekali, sangat cepat sekali,” ujar Presiden.
Baca juga: Prakiraan Cuaca 4 Desember 2022, Banjarmasin, Jawa Barat dan Jawa Timur Waspada Hujan Petir
“Guru pun harus selalu meng-update informasi.
Dan, proses yang terpenting dalam pengajaran menurut saya saat ini adalah bagaimana proses pengajaran itu agar anak memiliki daya kritis yang baik, sehingga fleksibilitas itu diperlukan.
Tidak kaku, harus fleksibel, karena ilmunya berkembang sangat cepat sekali,” ujarnya.
“Saya ingin mengingatkan untuk kita semuanya, tugas kita adalah mencetak SDM yang unggul, yang unggul prestasi akademiknya, yang unggul keterampilannya, tetapi juga yang unggul karakter sosial dan kebangsaannya, dan unggul pula kesehatan raganya, harus komplet.
Ini tugas berat Bapak-Ibu semuanya,” pungkas Presiden Jokowi. (kontan.co.id)