Bayi di Kardus
Temukan Bayi Dalam Kardus Depan Ruko, Warga Banjarbaru Ini Sebut Banyak Yang Ingin Adopsi
Pasca menemukan bayi di depan ruko yang ditinggalinya, Sanainah kini sibuk menjawab pertanyaan sejumlah orang tidak dikenal
Penulis: Muhammad Rahmadi | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Pasca menemukan bayi di depan ruko yang ditinggalinya, Sanainah kini sibuk menjawab pertanyaan sejumlah orang tidak dikenal.
Orang tersebut, ujar Sanainah menyakan, soal keberadaan si bayi dan juga hendak mengadopsi.
Jumlah orang yang bertanya bahkan ungkap Sanainah sudah lebih dari 100 orang, hingga Minggu (4/12/2022) siang.
"Yang datang langsung ke sini sudah lebih 10 orang, sedangkan yang bertanya lewat WA lebih 100 orang," katanya.
Baca juga: BREAKING NEWS : Dengar Tangisan, Penghuni Ruko di Banjarbaru Temukan Bayi Laki-laki di Kardus
Baca juga: Temukan Bayi di Kardus, Penghuni Ruko di Banjarbaru Ini Sebut Tali Pusar Sudah Kering Terikat Tali
Dijelaskannya bahwa nomor teleponnya tersebar di dunia maya, lantaran menginformasikan penemuan bayi tersebut.
"Awalnya saya membuat video penemuan bayi ini dan saya bagikan ke grup-grup, mungkin dari sana nomor telepon saya tersebar. Ya engak apa-apa sih, hanya gawai saya sedikit eror karena kebanyakan pesan yang masuk," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya Sanainah menemukan seorang bayi tepat di depan ruko yang ditinggalinya Minggu (4/12/2022) sekira pukul 08.00 wita.
Ruko tersebut berada di Jalan Trikora RT 12 RW 3, Kelurahan Kemuning, Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru, Kalsel.
Bersamaan bayi tersebut diungkapkan Sanainah, terdapat uang senilai Rp 50 ribu, dan tali pusar yang sudah dipotong.
"Tali pusarnya sudah kering, diikat dengan tali. Kalo dilihat dari kondisi tali pusar itu kemungkinan usia bayi sudah 2-3 hari," ujarnya.
Baca juga: Bayi Dibuang di Palam Kota Banjarbaru Kini Dirawat di Panti Dinsos Kalimantan Selatan
Lebih rinci Sanainah menjelaskan, bayi yang berada di dalam kotak kardus itu diletakan oleh seseorang di atas meja, yang biasa digunakannya untuk berjualan.
"Bayinya dipakaikan baju dan celana, juga ada botol yang berisi susu," terangnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi)