Museum Lambung Mangkurat di Banjarbaru
Wisata Kalsel - Museum Lambung Mangkurat Pertama Menggelar Baayun Maulud di Luar Benua Halat
Wisata Kalsel. Tradisi Baayun Maulid kali pertama diadakan di luar Banua Halat, Kabupaten Tapin, adalah di Museum Lambung Mangkurat di Banjarbaru.
Penulis: Milna Sari | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Selain menjadi salah satu destinasi kunjungan wisata sejarah di Kalimantan Selatan (Kalsel), Museum Lambung Mangkurat juga memiliki banyak kegiatan rutin yang menarik.
Salah satu kegiatan unggulan museum di Jalan A Yani, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalsel, ini adalah tradisi Baayun Maulud.
Kegiatan yang bertujuan untuk melestarikan kekayaan adat dan tradisi Kalimantan Selatan ini digelar setiap tahun dan diikuti banyak warga dari berbagai daerah.
Pamong Budaya Bidang Permuseuman sekaligus pemandu museum, Slamet Hadi Triyanto, Kamis (15/12/2022), mengatakan, tradisi Baayun Maulid biasanya dilaksanakan pada Bulan Maulid di Banua Halat, Kabupaten Tapin.
Baca juga: Wisata Kalsel - Mengetahui Budaya Masyarakat Melalui Museum Lambung Mankurat di Banjarbaru
Baca juga: Wisata Kalsel - Museum Terbesar di Kalimantan Selatan Mengoleksi 11 Ribu Benda
Baca juga: Tonjolkan Estetika, Rehab Taman Sanggam Kabupaten Balangan Tahap Satu Segera Rampung
Baca juga: Disbudpar Kabupaten Tapin Resmi Tetapkan Kalender Wisata 2023, Baayun Maulid Masuk Daftar
Baayun Maulud merupakan warisan budaya lama. Bacaan saat kegiatan adalah bacaan Kitab Berjanji dan dari Al-Qur'an.
"Dulu awal-awalnya Baayun Maulud hanya ada di Museum Lambung Mangkurat. Kami yang pertama, minta izin agar tradisi Baayun Maulud bisa digelar di luar Banua Halat," katanya.
Selain Baayun Maulud, Museum Lambung Mangkurat juga sering menggelar lomba edukasi, misalnya debat permuseuman, cerdas cermat hingga pameran seni dan budaya.
(Banjarmasinpost.co.id/Milna Sari)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/kegiatan-Baayun-Maulid-di-Museum-Lambung-Mangkurat.jpg)