Selebrita

Keanehan Penyakit Nikita Mirzani, Keluar Penjara Gegara Tak Bisa Gerakkan Leher

Nikita Mirzani keluar dari penjara dan dilarikan ke rumah sakit. Seteru Dito Mahendra itu ternyata tak bisa menggerakkan lehernya.

Editor: Murhan
Tribujambi,com
Nikita Mirzani. Keanehan Penyakit Nikita Mirzani, Keluar Penjara Gegara Tak Bisa Gerakkan Leher. 

Hal ini nampak Nikita menyindir Dito Mahendra yang sempat absen dari persidangan lantaran sakit.

Seperti diketahui, Nikita Mirzani ditahan lantaran kasus pencemaran nama baik terhadap Dito Mahendra, sosok yang diduga kekasih Nindy Ayunda.

Dito Mahendra melaporkan Nikita Mirzani dengan dugaan melanggar UU ITE dan pencemaran nama baik ke Polres Serang Kota pada 16 Mei 2022.

Baca juga: Isu Boy William Mau Nikahi Ayu Ting Ting, Ini Tindakan Ivan Gunawan

Baca juga: Perubahan Jam Tayang Cinta Setelah Cinta dan Takdir Cinta Yang Kupilih SCTV, Final Piala Dunia 2022

Awas, Pengapuran Diam-diam Menyergap!

Anda mungkin pernah mendengar penyakit osteoarthritis (OA) atau dalam bahasa kedokteran lebih popular dengan sebutan pengapuran.

Pengapuran adalah suatu penyakit tulang yang menggambarkan kerusakan pada tulang rawan sendi di tubuh manusia.

Secara umum, pengapuran menunjukkan gambaran dari sendi tulang rawan yang mengalami degenerasi. Wujud degenerasi tersebut.

Antara lain sendi terlihat suram, tidak kenyal, dan tergolong sangat rapuh. Selain itu, di sekitar sendi terbentuk tulang baru yang menyerupai duri atau taji.

Tapi, tulang itu tidak sekokoh tulang asli yang terdapat pada tubuh karena tulang ini bukan bawaan tubuh. Kehadirannya menimbulkan semacam tonjolan (osteophyte) yang dapat menyebabkan iritasi.

"Seseorang yang mengalami pengapuran, jaringan persendian akan terasa sangat nyeri," tutur Suhanto Kasmali, Kepala Bidang Pelayanan Medis Rumah Sakit Mediros, Jakarta.

Di Indonesia, penyakit pengapuran memang belum setenar penyakit lainnya. Sebut saja, penyakit demam berdarah atau diabetes.

Maklum, pengapuran termasuk jenis penyakit silent disease atau penyakit yang tidak menunjukkan gejala melekat. Dengan kata lain, penyakit ini sering muncul tanpa disadari oleh si penderitanya.

Penderita OA tidak menunjukkan tanpa-tanda kelainan. Misalnya, leukosit atau sel darah putih penderitanya tidak menunukkan tanpa-tanda peningkatan.

Selain itu, tidak adanya lekosit polymorphoneclear atau monosit dalam jumlah yang abnormal pada persendian dan sekitarnya.

"Kalau diperiksa tidak ada tanpa-tanda peradangan, baik yang sifatnya menahan atau mendadak," papar Mulyadi Tedjapranata, Direktur Klinik Medizone.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved