Selebrita

Fuji dan Thariq Halilintar Kebablasan, Haji Faisal: Memang Ada Kelalaian

Hubungan sFuji dan Thariq Halilintar memang jadi sorotan. Kini, Haji Faisal buka suara soal isu pacaran Fuji dan adik Atta Halilintar kebablasan.

Editor: Murhan
Instagram Fuji_an/Youtube
Kolase foto Haji Faisal, Fuji dan Thariq Halilintar. Fuji dan Thariq Halilintar Kebablasan, Haji Faisal: Memang Ada Kelalaian. 

Saat ini, maraknya perilaku pacaran berlebihan di kalangan pelajar seringkali karena alasan, "pacaran adalah penyemangat belajar".

Sebenarnya itu suatu pembohongan kepada publik, karena tidak ada sejarah yang mengatakan "pelajar sukses berkat pacaran di sekolah".

Mungkin yang relevan adalah "pelajar stress berkat pacaran di sekolah". Mengapa demikian? Pacaran di sekolah bukannya membuat semangat si anak, hal itu malah justru akan membuat mereka tidak fokus pelajaran karena terlalu memikirkan si pacar.

Apalagi jika keduanya pada suatu saat memutuskan hubungan, semua bisa menjadi berantakan dan muncul masalah baru.

4. Kenalkan anak pada ajaran, norma dan nilai agama

Memperkenalkan norma dan nilai agama menjadi hal penting dalam membentengi remaja dari pergaulan yang melampaui batas.

Sebab dalam agama, ada batasan-batasan yang mengatur bagaimana etika bergaul dan bersosialisasi dengan orang lain, terutama lawan jenis.

Memperkenalkan anak pada ajaran agama juga dapat memberikan kesibukan positif bagi mereka seperti rajin salat, mengaji, atau berdoa dan berorganisasi sosial keagamaan.

Sedangkan memperkenalkan mereka pada norma dan nilai agama dapat membatasi mereka dalam berperilaku.

5. Awasi mereka dalam penggunaan telepon pintar

Maraknya acara TV yang tidak mendidik menjadi tantangan besar bagi orang tua. Ditambah lagi dengan kemudahan akses dunia maya yang berdampak positif atau negatif.

Apalagi remaja yang mempunyai alat komunikasi canggih (smartphone) bisa dipakai untuk melihat content dewasa yang seharusnya bukan konsumsi mereka.

Bahkan tanpa harus dicari, tawaran-tawaran tentang konten-konten dewasa sudah banyak bertebaran. Hal tersebut menjadi kewajiban tambahan orangtua untuk selalu bisa memberikan pengawasan bagi anak remaja mereka (termasuk mengecek penggunaan media sosial).

Terutama tentang apa yang mereka tonton dan komunikasikan dengan orang lain di dunia maya. Sebab, jejak digital akan sulit untuk dihapus.

Dengan hal-hal tersebut diharapkan orangtua akan lebih bisa mengarahkan anak remaja mereka.

Remaja-remaja sekarang adalah calon pemimpin masa depan bangsa. Maka sudah menjadi tugas bersama untuk bisa membekali mereka dengan hal-hal positif dan pendampingan yang cukup, seiring dengan arus globalisasi yang memudahkan segala hal untuk dilakukan.

Baca juga: Sosok Eveline si Asisten Baru Raffi Ahmad, Gajinya Buat Baim Wong Syok

Baca juga: Syarat Bilqis buat Ayu Ting Ting dan Boy William, Cerai Usai Beri Adik

(Banjarmasinpost.co.id/Sriwijaya Post)

 

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved