Berita Tanah Laut
Puting Beliung, Rumah Warga di Desa Kualatambangan Kabupaten Tanah Laut Rusak Ditimpa Atap WC Umum
Rumah warga di Desa Kualatambangan Kabupaten Tanah Laut rusak dampak angin puting beliung. Rangkaian atap bangunan WC umum lepas timpa rumah warga.
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Achmad Maudhody
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Hujan deras disertai angin puting beliung kembali terjadi di wilayah Kabupaten Tanahlaut (Tala), kali ini di Desa Kualatambangan, Kecamatan Takisung, Kamis (29/12/2022) siang.
Setidaknya ada 4 rumah warga sekitar yang rusak akibat cuaca ekstrem itu.
"Yang kena puting beliung bangunan WC umum di RT 5 Dusun 1 dan sebagian rumah warga," sebut Kades Kualatambangan, H Muhriadi.
Pertama rumah milik H Setra yang mengalami kerusakan atap dapur, rumah milik Raya mengalami kerusakan pada atap teras dan rumah milik Isra juga dengan kerusakan yang sama.
Satu lagi rumah H Gajali Rahman di RT 13 mengalami kerusakan ringan bagian atap.
Pantauan di lokasi, rumah Raya dan rumah Isra berseberangan. Sedangkan rumah H Setra berjarak sekitar 10 meter.
Diterpa angin puting beliung, atap teras bangunan permanen WC umum di lingkungan RT 5 tersebut terlempar mengenai teras rumah Raya dan Isra.
Ukuran panjang rangkaian atap itu sekitar sepuluh meter dan lebar sekitar enam meter.
Pasca angin mereda, puing atap genteng metal warna biru berkonstruksi rangka baja ringan itu teronggok di gang di depan rumah Raya dan Isra.
Baca juga: Malam Tahun Baru 2023, THM di Banjarmasin Hanya Boleh Buka Sampai Pukul 01.00
Bangunan WC tersebut cukup mewah meski warnanya mulai kusam. Bangunannya bertingkat dimana di bagian bawah ada sembilan pintu (WC) dan bagian atas tempat bersantai.
"Jadi, atap WC itu kena puting beliung lalu atapnya terlempar dan mengenai teras rumah Raya dan Isra," papar Subli, ketua RT 5.
Sedangkan rumah H Setra terkena angin puting beliung dan menyebabkan kerusakan atap bagian dapur.
Sementara itu di RT 13, angin puting beliung menyebabkan dua lembar atap asbes rumah H Gajali Rahman pecah dan terlepas.
Subli yang rumahnya tak jauh dari lokasi menuturkan, dirinya pun terkejut ketika mendengar suara keras ketika hujan deras mengguyur kampungnya.
"Lalu tak lama setelah itu terdengar suara braaak. Saya langsung ke luar rumah dan menuju arah suara karena arwhnya di sekitar WC umum," papar Subli.
Benar saja, Ia mendapati atap bangunan WC umum yang dibangun pemerintah sekitar Tahun 2015 silam itu telah terlepas seluruhnya bersama rangka baja ringannya.
(Banjarmasinpost.co.id/roy)