Berita Tanahlaut
Cekungan di Pesisir Pantai Batakan Baru Tanahlaut Kerap Tergenang, Begini Harapan Pedagang
Beberapa lokasi pesisir Pantai Batakan Baru Tanahlaut kerap tergenang karena permukaannya tidak rata secara menyeluruh.
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Pantai Batakan Baru di Desa Batakan, Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), kian diminati wisatawan.
Namun di beberapa lokasi, pesisir pantai setempat kerap tergenang.
Pantauan banjarmasinpost.co.id, Jumat (30/12/2022), permukaan pesisir pantai tersebut memang tidak rata secara menyeluruh.
Di beberapa lokasi terdapat cekungan dengan ukuran bentang luasan yang bervariasi.
Di antaranya cekungan yang cukup luas berada tak jauh dari pintu masuk pantai setempat di seberang jalan Warung Aska.
Tiap terjadi hujan deras atau gelombang besar, cekungan setempat selalu penuh air, luasannya sekitar 40 meter persegi.
Di beberapa tempat kondisinya becek dan bahkan tergenang.
Baca juga: Ombak Hancurkan Landmark Pantai Batakan Baru Kabupaten Talnah Laut, Wisatawan Tetap Ramai
Baca juga: Malam Pergantian Tahun Kian Dekat, Glamping dan Penginapan Pantai Batakan Baru Full Booking
Hal tersebut mengurangi kenyamanan pengunjung karena menjadi tak lancar ketika ingin menuju pesisir pantai dari jalan lingkungan pantai setempat.
Hal itu juga berdampak terhadap pendapatan pedagang yang berada di sekitar kubangan itu.
"Berdampak sekali terhadap jualan. Pengunjung jadi malas datang ke warung kami yang di berdekatan dengan kubangan," keluh Mugni, pemilik Warung Aska.
Ia berharap pemerintah daerah mengatasi kubangan tersebut, apakah dibikin saluran pembuangan atau ditimbun.
Pasalnya cekungan tersebut selalu berkubangan air tiap kali terguyur hujan deras atau saat terpapar gelombang besar.
"Itu cekungan di depan warung saya memang paling rendah dan luas. Kalau sudah tergenang air, lambat surutnya. Dua atau tiga hari belum tentu tentu turun genangannya," tandasnya.
Genangan tersebut dikatakannya terjadi sejak Kamis malam pekan lalu ketika terjadi gelombang besar.
"Sampai hari ini masih tetap berkubang air cekungan di seberang warung saya. Kemarin sempat kering sedikir, turun hujan lagi beberapa hari sehingga berkubang lagi," sebut Mugni.
