Keanehan Venna Melinda Efek KDRT Ferry Irawan, Athalla: Tetiba Teriak

Keempat, menulis pengalaman atau kondisi traumatis yang pernah dialami.

Sebab, dengan menulis tekanan emosi dapat diluapkan, sehingga stres berkurang.

Kelima, mencari atau bergabung dalam kelompok pendukung.

Keenam, melatih diri atau belajar tentang seluk beluk KDRT dan perlu cara mengatasinya.

Ketujuh, melakukan kunjungan ke profesional kesehatan mental secara berkala untuk mendapatkan terapi tambahan lain, sehingga membantu mempercepat proses pemulihan.

Kedelapan, latihan mengontrol trauma secara bertahap.

"Saat ada pemicu trauma (KDR), upayakan untuk mampu mengontrol gejala trauma yang muncul secara mandiri dengan teknik relaksasi, distraksi, meditasi, atau bahkan melakukan aktivitas yang digemari," tegas dia.

Kesembilan, kembali membangun koneksi dengan orang-orang dan lingkungan sekitar. Hal itu agar bisa kembali lagi ke lingkungan sosial.

"Saat rasa trauma dan peristiwa traumatis terkait KDRT perlahan dapat ditangani atau dikontrol, mulailah menjalin hubungan kembali dengan lingkungan sosial yang membuat nyaman. Kondisi itu akan mengalihkan ingatan dari peristiwa traumatis," tutup Uswatun.

Baca juga: Profil dan Biodata Laksmi De-Neefe Suardana, Wakil Indonesia di Miss Universe 2022

Baca juga: Nasib Anak Lesti Kejora dan Rizky Billar Kala di Arab, Baby L Istimewa

(Banjarmasinpost.co.id/Tribun Batam)