Gunung Ile Lewotolok Meletus

Gunung Ile Lewotolok di NTT Meletus, Warga Tiga Desa Diminta Waspada Awan Panas dan Guguran Lava

Gunung Ile Lewotolok yang berada di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) meletus, warga tiga desa di sekitar gunung diminta waspada

Editor: Irfani Rahman
Kompas.com/Nansianus Taris
Dokumentasi Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, NTT. Gunung Ile Lewotolok meletus pada Kamis (19/1/2023) malam.warga di sekitar gunung diminta waspada 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Gunung Ile Lewotolok yang berada di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) meletus,Kamis (19/1/2023) malam.

Adanya letusan Gunung Ile Lewotolok membuat warga tiga desa di sekitar lokasi diminta agar waspada awan panas dan guguran lava.

Meletusnya Gunung Ile Lewotolok dilaporkan Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok.

Petugas Pos PGA Ile Lewotolok Amirudin Jaafar mengatakan, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 100 meter-400 meter di atas puncak kawah.

"Teramati 21 kali letusan dengan tinggi 300 hingga 400 meter dan warna asap putih dan kelabu," ujar Amirudin dalam keterangannya, Jumat (20/1/2023) pagi.

Baca juga: Pagi Ini Gunung Marapi di Sumatera Barat Alami Erupsi, Abu Berwarna Kelabu Terlihat, Status Waspada

Baca juga: dr Zaidul Akbar Terangkan Bahaya Makan dan Minum Berdiri, Ganggu Kesehatan Ginjal dan Radang Sendi

Terpantau pula pijar api di area kawah dengan tinggi 400 meter dari puncak.

Sementara aktivitas kegempaan gunung Ile Lewotolok, didominasi gempa embusan berjumlah 39 kali, letusan 21 kali, tektonik lokal dua kali, dan tektonik jauh lima kali.

Amirudin mengatakan, tingkat aktivitas gunung Ile Lewotolok masih level II waspada.

Oleh sebab itu, masyarakat maupun pengunjung diminta tidak memasuki dan melakukan aktivitas di dalam wilayah radius dua kilometer (km) dari pusat kawah.

Masyarakat tiga desa, yakni Lamawolo, Lamatokan, dan Jontona, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak.

"Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan," ujarnya.

Baca juga: Diduga Cabuli Bocah TK Berusia 6 Tahun, 3 Anak SD di Mojokerto Ini Dilaporkan ke Polisi

Baca juga: Pasangan Suami Istri di Medan Johor Tewas, Tak Sempat Selamatkan Diri saat Rumah Terbakar

Amirudin menambahkan, untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan abu vulkanik, masyarakat dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain.

Sumber : Kompas.com

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved