Religi

Tata Cara Qadha Ramadhan Digabung Puasa Senin Kamis, Buya Yahya Jabarkan Pahala Didapat

Dua bulan lagi tiba Ramadhan. Buya Yahya mengingatkan qadha Ramadhan terlebih dahulu. Namun bisa pula digabung dengan puasa Senin Kamis.

Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
kanal youtube Al-Bahjah TV
Buya Yahya terangkan mengenai qadha Ramadhan digabung puasa Senin Kamis. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Dua bulan lagi tiba Ramadhan. Buya Yahya mengingatkan qadha Ramadhan terlebih dahulu. Namun bisa pula digabung dengan puasa Senin Kamis.

Di bulan Ramadhan, tak semua umat muslim bisa mengerjalan sebulan penuh sehingga ada utang puasa Ramadhan wajib dibayar.

Qadha Ramadhan lebih utama dibanding melaksanakan puasa Sunnah.

Sebagian mengqadha secara cepat namun tak sedikit pula yang menunda.

Selain itu, bisa juga bagi laki-laki meninggalkan puasa sebab sakit atau sedang bepergian jauh.

Baca juga: Cara Puasa Rasulullah SAW di Bulan Rajab, Buya Yahya Jabarkan Pernah Hampir Sebulan Penuh

Baca juga: Tidak Hanya Enak, dr Zaidul Akbar Ungkap Khasiat Alpukat Mampu Tingkatkan Kesuburan

Meski terus menumpuk, utang puasa Ramadhan wajib dibayar.

Lalu bagaimana jika ingin menunaikan puasa sunnah Senin Kamis, namun belum mengqadha puasa wajib, Bolehkah digabung dan bagaimana hukumnya?

Buya Yahya menjelaskan siapa yang menjalankan puasa Senin Kamis dengan niat qadha, puasanya sah.

"Berpuasa di hari Senin dan Kamis atau hari lainnya dengan niat qadha hukumnya sah, asal yakin ada puasa wajib yang ditinggalkan," terang Buya Yahya dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.

Sehingga tata cara yang dilakukan bagi yang ingin mengqadha sekalian puasa sunnah Senin Kamis yakni melakukan niat qadha untuk berpuasa esok harinya.

Bagi yang mengerjakan qadha di bulan Syawal dan bertepatan hari Senin atau Kamis, akan mendapatkan tiga pahala sekaligus yaitu utang puasa lunas satu hari, serta dapat pahala puasa Syawal dan Senin Kamis.

Pengerjaan puasanya sama sebagaimana berpuasa di bulan Ramadhan, disunnahkan sahur di sepertiga malam dan wajib berniat qadha, kemudian puasa diakhiri dengan berbuka saat masuk waktu maghrib.

Seseorang yang tidak mengetahui pasti jumlah utang puasa, disarankan Buya Yahya agar memastikan jumlahnya.

Sebab jika tidak dipastikan atau dikira-kira maka akan menyebabkan orang tersebut akan selalu waswas di tengah ketidakpastian.

"Dia tidak ngerti sudah cukup atau belum, maka paling enak dia duduk sebentar untuk memperkirakan utang puasanya," jelas Buya Yahya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved