Berita Tanahlaut

Serapan Pupuk Nonsubsidi di Kios Pertanian Ternama di Tanahlaut Ini Menanjak, Stok Capai Ratusan Ton

Salah satu pemilik toko pertanian di Kota Pelaihari mengatakan pupuk nonsubsidi di kiosnya meningkat cukup signifikan.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
H SURYADI UNTUK BPOST GROUP
PEKERJA mengangkut pupuk NPK nonsubsidi ke gudang Kios Pertanian Bina Tani Pelaihari 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Permintaan atau serapan pupuk nonsubsidi di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), menanjak.

Ini menyusul langkah pemerintah yang mengerucutkan jenis komoditas yang diperbolehkan menggunakan pupuk subsidi.

Merujuk Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) nomor 10 tahun 2022, pada subsektor tanaman pangan yang boleh menggunakan pupuk subsidi cuma padi, jagung, dan kedelai.

Pada subsektor hortikultura hanya cabai, bawang merah, dan bawang putih.

Sedangkan subsektor perkebunan hanya untuk tebu rakyat, kakao, dan kopi.

Sejumlah petani di Tala, Selasa (24/1/2023) mengaku berada pada keadaan sulit, terutama yang mengembangkan komoditas di luar daftar komoditas penerima pupuk subsidi tersebut.

Baca juga: Kurangi Ketergantungan pada Pupuk Kimia, Petani Tanahlaut Diajarkan Membuat Pupuk Organik

Baca juga: Pupuk Mahal, Petani di Kabupaten Barito Kuala Ini Pilih Beralih dari Padi ke Berkebun Jeruk

Pasalnya, mau tak mau mereka harus tetap memupuk komoditas yang dibudidayakan.

"Kalau sudah saatnya memupuk, ya harus dipupuk. Karena itu kalau bisa pemerintah dapat menurunkan harga pupuk nonsubsidi," cetus Jani, petani di Pelaihari.

Salah satu pemilik toko pertanian di Kota Pelaihari H Suryadi menuturkan sejak pemerintah mengurangi jenis komoditas penerima pupuk subsidi, serapan pupuk nonsubsidi di kiosnya meningkat cukup signifikan.

Dikatakannya, kenaikan serapan sekitar satu kali lipat.

"Saat ini saya belum merekap sehingga belum diketahui berapa angka peningkatannya. Yang jelas memang meningkat," ucapnya.

Petani menurutnya memang tak bisa melepaskan diri dari kebutuhan pupuk anorganik atau pupuk kimia, terutama pupuk NPK.

Ketika tanaman yang ditanam tak boleh lagi menggunakan pupuk subsidi, petani mau tak mau harus beli pupuk nonsubsidi.

Suryadi mengatakan sejak awal Januari 2023 lalu, kios pertaniannya (Bina Tani) juga tak lagi menjual pupuk subsidi.

"Sekarang sudah full hanya menjual pupuk nonsubsidi," sebutnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved