Selebrita
Nasihat Raffi Ahmad pada Mbak Lala Pengasuh Rafathar Efek Tudingan Pakai Rayyanza buat Ngemis Online
Mbak Lala, pengasuh Rafathar sedang viral karena dituduh mengemis online dengan memanfatkan Rayyanza. Raffi Ahmad suami Nagita Slavina telah nasihati.
"Im turning 21 today kalau mau ngasih kado boleh," ujar pemilik akun itu lewat caption foto diri, dan barcode rekening yang diunggahnya.
Aksi ini menuai beragam respons. Ada yang mencela karena perilaku yang dianggap memalukan.
"Kok ada orang dengan pedenya ngemis di sosmed, padahal kadang orang yang membutuhkan aja ga gini banget," tulis akun @squidlyyyy.
Sementara itu, akun @itsmaritaaa berkomentar, "Pdhl followersnya banyak, dia influencer kah? Klo iya, gini amat nyari duitnya ngemis online."
"ngemis di era 4.0," tulis @senananana_ sambil menyertakan potret pengemis yang diedit membawa potongan kardus bergambar barcode.
Namun nyatanya, tidak sedikit orang yang mengirimi sejumlah uang. Hal ini dibuktikan dengan tangkapan layar dari bukti transfer ke nomor rekening yang dibagikannya.
Jumlahnya juga cukup banyak, tidak mengecewakan untuk sekedar aksi random yang dilakukan di media sosial.
Perhatian adalah tujuan utama
Perilaku tersebut mungkin kerap kita jumpai di lini masa kita termasuk di Instagram dan Twitter.
Meski terasa menganggu, faktanya, banyak yang merespons permintaan tersebut.
Tak heran jika pelakunya makin bertambah karena keinginan dan kebutuhannya terbukti bisa terpenuhi, dengan jalan instan.
Psikolog Lucia Peppy menyampaikan pendapatnya soal fenomena ini kepada Kompas.com, Kamis (5/8/2021).
Menurut Lucia, orang yang menunggah permintaan tersebut dengan sengaja menandakan adanya keinginan untuk menarik perhatian dan mengharapkan sesuatu.
"Saya sih akan lebih cenderung pada kebutuhan yang menjadi dasar perilaku orang tersebut, mungkin memang dia berharap diperhatikan, dimotivasi oleh kebutuhannya apa," ujar Lucia.
Bagi beberapa orang, perhatian dibuktikan dalam bentuk pemberian barang atau atensi di media sosial.
Artinya, meskipun narasi yang disampaikan beragam, namun motif utamanya adalah keinginan untuk diperhatikan.
Hasrat untuk menjadi viral dengan atensi yang didapat di dunia maya, ujar Lucia, adalah tujuan, terlepas dari uang atau barang yang diterima.
Lulusan Univeritas Gadjah Mada ini menerangkan, era digital membuat banyak orang memiliki akses dan sarana untuk memenuhi kebutuhan yang di dunia nyata, banyak sekali hambatannya.
Hal ini memungkinkan banyak orang mendapatkan perhatian, meskipun sebenarnya dia tidak memiliki kemampuan berkomunikasi secara langsung.
Perilaku di dunia maya ini lebih mudah dilakukan tanpa harus merasa malu atau mempertimbangkan konsekuensi lainnya di dunia nyata.
"Ketika di dunia maya tetap bisa mewujudkan keinginannya mencari perhatian, didorong oleh kebutuhan orang yang mem-posting tersebut," ungkap dia.
(Banjarmasinpost.co.id/Tribun Lampung)
Isu Kuasai Harta Andre Taulany Akhirnya Terjawab, Rien Wartia Tegas 1 Keinginan Kala Digugat Cerai |
![]() |
---|
Jadi Pemicu Luna Maya Tak Mau Hamil Dulu Usai Nikahi Maxime Bouttier: Membahayakan! |
![]() |
---|
Gaet Pemain Buangan Chelsea, AC Milan Temukan Pengganti Batalnya Transfer Harder, Max Allegri Mau? |
![]() |
---|
Satu Warisan Mpok Alpa Jadi Bahasan Aji Darmaji, Beber Nasib Rumah Mewah di Depok yang Baru Dibangun |
![]() |
---|
Permintaan Andre Rosiade pada Pratama Arhan Sebelum Nikahi Azizah Salsha Mencuat, Kini Resmi Cerai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.