Pemilu 2024
Tiga Nama Ini Menggema di Barisan Simpatisan Pilpres 2024, Anies Baswedan Sedikit Unggul
Nama Anies Baswedan, Prabowo Subianto, hingga Airlangga Hartarto mulai meramaikan bursa calon presiden di Pilpres 2024
Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Hari Widodo
Menurutnya, Kalsel sebenarnya bagian terkecil dari jumlah pemilih yang ada di Indonesia. Sehingga tak terlalu mempengaruhi tingkat kemenangan calon presiden.
Hal tersebut berkaca saat pencalonan Prabowo di Pilpres 2014 dan 2019. Pada dua edisi terakhir Pilpres, Prabowo selalu unggul perolehan suara di Kalsel.
Saat Pemilu 2014, Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Rajasa sukses meraih 941.809 suara atau 50,05 persen. Sementara pesaingnya Joko Widodo dengan Jusuf Kalla meraih 939.748 atau 49,95 persen.
Keperkasaan Prabowo di Kalsel berlanjut pada Pemilu 2019. Kala itu, Prabowo yang menggandeng Sandiaga Uno berhasil meraih 1.470.163 suara atau 64.09 persen. Sedangkan pesaingnya pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin hanya meraih 823.939 suara atau 35.91 persen.
Perolehan suara Prabowo mengalami kenaikan signifikan di Pilpres 2019 dibanding 2014. Selisihnya mencapai 582.354 suara.
Kendati demikian, secara nasional Prabowo harus kalah dua kali berturut-turut pada 2014 dan 2019 dengan Joko Widodo.
"Prabowo kemarin misalnya memenangkan pilpres di Kalsel, tapi secara nasional tidak menentukan keterpilihan," ujar dosen Ilmu Pemerintahan FISIP ULM ini.
Kendati demikian, Samahuddin menilai konstelasi politik Pilpres 2024 akan terjadi perubahan.
Prabowo yang dua kali berturut-turut menang Pilpres di Kalsel, menurutnya, tentu situasi politik pada 2024 akan berubah.
Hal tersebut bisa dipengaruhi beberapa faktor. Pertama, Prabowo sudah dianggap bukan lagi bagian dari perubahan, tapi bagian status que.
Kedua Prabowo akan kembali menjadi bagian dari masa lalu yang oportunis, tidak konsisten menjadi oposan terhadap pemerintahan.
"Ketiga, pasca meninggalnya H Abidin, bisa jadi suara Gerindara dan dukungan politik ke Prabowo akan mengalami penurunan," ujarnya.
Di sisi lain, Anies menurut Samahuddin juga tak serta merta langsung di atas angin. Dia menilai figur calon wakil turut menentukan posisi Anies saat Pilpres nanti.
"Saya kira untuk cawapres Anies lebih baik diserahkan ke Anies biar dia sendiri yang memilih atas persetujuan partai koalisi. Figur wakil tidak bisa di kesampingkan dalam persoalan politik, ini sangat menentukan tingkat keterpilihan secara politik," pungkasnya. (Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)
| Dinilai Langgar Kode Etik, DKPP Jatuhkan Sanksi Peringatan Keras ke Tiga Komisioner Bawaslu Kalsel |
|
|---|
| Gugatan Ditolak MK, Begini Respons Sekretaris DPD PDIP Kalsel |
|
|---|
| MK Tolak Gugatan PDIP dan Demokrat Soal Pemilu di Kalsel, Sudian dan Khairul Tetap ke Senayan |
|
|---|
| Pasca Putusan MK, Begini Strategi Divisi Teknis Penyelenggara KPU Batola Tatap Pilkada Serentak |
|
|---|
| Ini Komposisi Anggota DPR RI 2024-2029 dari Kalsel Pascaputusan MK atas Gugatan PDIP dan Demokrat |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.