Gempa Turki
Sempat Viral Video Wanita Turki Tolak Dievakuasi saat Gempa, Lantaran tak Pakai Hijab
Dalam video yang beredar, wanita Turki tersebut menolak keluar dari puing-puing bangunan lantaran tak menggunakan hijab.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Video di media sosial sempat viral seorang wanita di Turki menolak dievakuasi karena tak mengenakan hijab.
Dibandingkan dengan diberi air putih, wanita itu memilih untuk dicarikan kerudung kepada relawan.
Dalam video yang beredar, wanita tersebut menolak keluar dari puing-puing bangunan lantaran tak menggunakan hijab.
Gempa bumi yang melanda Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023) lalu, mengakibatkan banyak korban tertiimpa reruntuhan bangunan.
Baca juga: Warga Meninggal Akibat Gempa Turki dan Suriah Membengkak Jadi 24.596 Jiwa, Tertindih Reruntuhan
Baca juga: Gempa Turki dan Suriah Telan Korban Jiwa Hingga 23.700 Orang, Tiap Gedung Seolah Kena Rudal
Hal itu menyebabkan evakuasi korban mengalami kendala, terlebih di tengah cuaca yang dingin di Turki.
Meski begitu, ada seorang korban yang justru menolak saat dievakuasi.
Bukan tanpa sebab, seorang wanita korban gempa di Turki menolak dievakuasi relawan karena tak kenakan hijab.
Hal tersebut diketahui dari video yang beredar hingga viral di media sosial.
Dibandingkan dengan air putih, wanita itu memilih untuk dicarikan kerudung kepada relawan.
Dalam video yang beredar, wanita tersebut menolak keluar dari puing-puing bangunan lantaran tak menggunakan hijab.
Baca juga: Warga Meninggal Akibat Gempa Turki dan Suriah Membengkak Jadi 24.596 Jiwa, Tertindih Reruntuhan
Beruntung, relawan sigap mencarikan kerudung untuk mempercepat proses evakuasi.
Dilansir The Munsif Daily, tampak wanita itu masih memberikan respons yang baik kepada relawan yang hendak mengevakuasi dirinya dari reruntuhan bangunan.
Beberapa relawan pria tampak tergesa-gesa untuk menghindari puing itu rubuh.
Tetapi wanita itu bersikeras enggan keluar dari kolong puing karena tak memakai hijab.
Bahkan relawan lebih dulu menawarkan air minum namun ditolak karena wanita itu hanya menginginkan hijab.
Beruntung, relawan dengan sigap langsung memberikan kerudung agar wanita tersebut bisa segera diselamatkan.
Setelah mendapatkan hijab dan memakainya, baru kemudian ia merangkak dengan hati-hati.
Satu dari relawan mengaku kagum dengan ketakwaan wanita itu hingga memujinya.
"Bibi, aku cinta imanmu, aku cinta itu," ujar relawan itu.
"Keluarlah hati-hati, kami adalah anak-anakmu," sambungnya.
Setelah berhasil keluar, kemudian ia digendong oleh para relawan.
Video ini pun menjadi viral setelah diunggah oleh akun Instagram @ilmfeed, Jumat (10/2/2023).
"Earthquake Survivor REFUSES to come out WITHOUT #HIJAB!" tulis Ilmfeed.
Banyak dari warganet yang memberikan pujian terhadap sikap wanita tersebut.
"I can't stop crying. All these videos made me feel so bad but this one just hit me so hard as a woman.
This event has really reminded me the importance of Islam in our lives. Ma sha Allah," komentar @sammoina.
"Masha Allah. May Allah grant us strong iman like her always."
"Ya Allah, please ease the affairs of the earthquake victims in Turkey, Syria, Palestine and everyone around the world who is suffering."
"Please grant them Jannah for their patience, and those who have died due to the natural disasters."
"May Allah also make it easy for us to help them, so it can be a reason for us to enter Jannah. Ameen," tulis @siti_syahidah.
Hingga artikel ini dibuat, unggahan ini telah mendapatkan 482 ribu penayangan, dengan 40,3 ribu suka.
Aljazeera melaporkan korban tewas akibat gempa Turki-Suriah pada Senin (6/2/2023) lalu kini mencapai 24.000 jiwa per Sabtu (11/2/2023).
Tim penyelamat terus bekerja siang dana malam untuk menemukan korban selamat.
Di Turki, jumlah kematian telah meningkat menjadi 20.665, kata Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) negara itu.
Dikatakan bahwa hampir 93.000 korban telah dievakuasi dari zona gempa di Turki selatan.
Lebih dari 166.000 personel terlibat dalam upaya penyelamatan dan bantuan.
Sementara di Suriah, lebih dari 3.500 orang dilaporkan tewas.
Baca juga: Termasuk di Turki, Ini Daftar Gempa Terkuat di Dunia dalam 20 Tahun Terakhir, Ada yang Magnitudo 9,3
Pelajar Indonesia Jadi Korban Gempa Turki
Tak sedikit warga negara Indonesa (WNI) dilaporkan menjadi korban gempa Turki.
Salah satunya adalah pelajar Indonesia bernama Hammam Ishthifaulloh.
Dia bertahan dari udara dingin setelah selamat dari gempa Turki.
Hampir semalaman dia bertahan menahan udara dingin menggunakan pakaian seadanya.
Baca juga: Nia Marlinda, WNI Asal Bali Tewas Imbas Gempa di Turki, Dimakamkan di Mana? Pihak KBRI Buka Suara
Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Kahramanmaraş itu bercerita ia tak bisa tidur pada Senin (6/2/2023) dini hari.
Sekitar pukul 03.00 waktu setempat, Hammam memutuskan untuk tak lagi tidak dan bermain handphone.
Satu jam berselang, ia panik ketika gempa Turki mengguncang.
"Saya langsung bergegas keluar apartemen. Saat itu turun salju," kata Hammam ketika berbincang dalam Tribun Talks di Youtube Tribunnews Bogor.
Saat berusaha menyelamatkan diri, seorang rekan yang tak sempat membawa kacamata tertimpa reruntuhan.
Menurut Hammam rekannya itu mengalami luka memar di bagian kaki.
Akibat gempa Turki, menurut Hammam apartemen tempatnya tinggal mengalami rusak berat.
"Sekitar apartemen saya sudah runtuh.
Sekarang (apartemen saya) tidak bisa dipastikan masih berdiri atau tidak, karena ada gempa susulan," katanya.
Setelah kejadian, Hammam berhasil menghubungi keluarganya di Indonesia.
Hammam dan pelajar lainnya kemudian mengungsi ke kampus Kahramanmaraş Sütçü İmam Üniversitesi.
Mereka bertahan dari udara dingin hanya dengan pakaian seadanya.
"Barang pribadi cuma bawa HP dan pakaian yang saya pakai, yang lain tertinggal di apartemen.
Kemungkinan besar apartemen saya sudah runtuh," katanya
Pun dengan logistik dan makanan yang hanya seadanya hari itu.
"Malam hari H gempa dini harinya turun salju.
Beberapa teman Indonesia mulai kedingian karena pakaian yang diapakai seadanya ketika keluar dari apartemen," terang Hammam.
Selasa (7/2/2023) Hammam dan pelajar Indonesia barulah dievakuasi KBRI.
Di sana, pelajar Indonesia sudah menerima bantuan dan menempati tempat yang aman.
Kini Hammam dan pelajar lainnya masih menunggu kepastian dari Pemerintah Turki terkait perkuliahan.
Jika tak lagi dilanjutkan, ia berharap bisa pulang ke Indonesia secepatnya.
"Kami berharap Pemerintah Indonesia bisa bantu untuk kepulangan," harap Hammam.
Hanya kini yang menjadi kendala adalah, Hammam tidak memiliki paspor untuk pulang.
"Saya tidak membawa karena memang tertinggal semua di apartemen," katanya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul Tertimpa Reruntuhan, Korban Gempa Turki Menolak Dievakuasi Karena Tak Pakai Hijab: Kami Cinta Imanmu,
Jumlah Rumah Baru yang Diperlukan untuk Korban Gempa Bumi Turka, Perlu 500 Ribu Unit |
![]() |
---|
Jumlah Korban Jiwa Akibat Gempa Susulan Magnitudo 6,4 di Turki, Beberapa Bangunan Runtuh |
![]() |
---|
Jenazah Mantan Pemain Chelsea Terjebak di Puing-puing Bangunan Gempa Turki, Ponselnya Ditemukan |
![]() |
---|
Satu Keajaiban Muncul di Musibah Gempa Turki, Tiga Korban Hidup Setelah Tertindih Reruntuhan 10 Hari |
![]() |
---|
Pilunya Seorang Bapak Pegang Mayat Anak Perempuan di Reruntuhan Bangunan Gempa Turki, Sedih Benget |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.