Ramadhan 2023

37 Hari Menuju Ramadhan 2023, Ceramah Buya Yahya Terangkan Cara Qadha Puasa yang Lupa Jumlahnya

Pendakwah Buya Yahya menerangkan bagaimana tata cara qadha utang puasa Ramadhan yang lupa jumlahnya secara persis.

Penulis: Mariana | Editor: Edi Nugroho
capture kanal youtube Al-Bahjah TV
Buya Yahya menerangkan tata cara qadha utang puasa Ramadhan yang lupa jumlahnya secara persis. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Saat ini memasuki 37 hari menyambut hadirnya bulan suci Ramadhan 2023, Anda yang memiliki utang puasa masih ada waktu dan kesempatan untuk mengqadhanya.

Pendakwah Buya Yahya menerangkan tata cara qadha utang puasa Ramadhan yang lupa jumlahnya secara persis.

Buya Yahya mengimbau qadha puasa ramadhan wajib hukumnya bagi seorang muslim, sehingga harus dibayar sebelum bulan Ramadhan tiba atau 11 bulan di luar bulan suci.

Bulan Ramadhan merupakan bulan suci yang Allah perintahkan kepada umat Islam untuk menunaikan puasa wajib selama sebulan penuh.

Akan tetapi pada kondisi tertentu, tidak semua umat muslim dapat mengerjakan puasa Ramadhan, ada yang haid, hamil, melahirkan, dan menyusui, dan ada pula yang sakit serta sedang dalam safar.

Hal ini menyebabkan adanya utang puasa Ramadhan, sebagian mengqadha secara cepat namun tak sedikit pula yang menunda.

Bagi orang-orang yang meninggalkan puasa Ramadhan karena uzur-uzur syar'i tersebut maka wajib menggantinya.

Buya Yahya menjelaskan bagi umat Islam yang merasa memiliki utang puasa yang banyak, hal pertama haru disadari dan menyesal terlebih dahulu.

"Menyesal dan mohon ampun kepada Allah SWT, selanjutnya mengqadha puasa yang ditinggalkan, caranya jangan buru-buru mengqadha kecuali ambil catatan dulu," jelas Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.

Mencatat jumlah utang puasa adalah memastikan agar tidak masuk wilayah was-was.

Cara menghitungnya Buya Yahya menjabarkan, dimulai dari menghitung saat seseorang sudah mulai baligh, bagi perempuan mengalami menstruasi pertama kali.

Misalnya seseorang baligh pada usia 14 tahun dan kini telah berusia 30 tahun, jaraknya adalah 16 tahun. Kemudian saat puasa Ramadhan dia tidak berpuasa maksimal 15 hari.

Maka hitungannya adalah 16x15 hari = 240 hari. Jadi utang yang harus dibayar kira-kira 240 hari.

"Setelah dihitung dicatat dan dibayar yang sudah diperkirakan itu, jangan mikir masa lalu, fokus ke angka itu, boleh dicicil semampunya, kalau belum dihitung atau dikira-kira lalu diqadha nanti tetap tidak akan selesai," ujar Buya Yahya.

Jika dalam kondisi ragu, misalnya meragukan utang puasa sisa dua tau tiga hari, Buya Yahya mengimbau bisa memilih yang aman, yakni pilih tiga hari.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved