Religi

Kiat-kiat Berdagang agar Mendapat Keberkahan, Buya Yahya Terangkan Pentingnya Amal Shaleh

Buya Yahya, dalam berdagang harus jujur dan menjadikan usaha tersebut mendekatkan diri kepada Allah SWT yakni disertai beramal shaleh.

Penulis: Mariana | Editor: Edi Nugroho
kanal youtube Al-Bahjah TV
Penceramah Buya Yahya menjelaskan kiat-kiat berdagang agar menjadi berkah bagi kaum muslimin. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Penceramah Buya Yahya menjelaskan kiat-kiat berdagang agar menjadi berkah bagi kaum muslimin.

Mencari nafkah salah satunya bisa dilakukan dengan berdagang, disampaikan Buya Yahya, dalam berdagang harus jujur dan menjadikan usaha tersebut mendekatkan diri kepada Allah SWT yakni disertai beramal shaleh.

Sehingga dalam menjalankan suatu usaha, Buya Yahya berpesan tidak menjadikan diri hanya mengejar dunia dengan menumpuk harta yang dihasilkan dari berdagang.

Cara mencari nafkah yang dibolehkan dan justru dianjurkan dalam Islam bagi umat muslim adalah berdagang.

Baca juga: Lafadz Sholawat Badar Dilengkapi Artinya, Buya Yahya Jelaskan Amalan yang Mencerahkan Hidup

Baca juga: Hukum Membeli Kendaraan yang Pajaknya Menunggak, Buya Yahya Jelaskan Hukum Pajak

Bahkan berdagang dilakukan Nabi Muhammad sejak kecil berusia saat 12 tahun, dan menjadi pedagang yang sukses serta amanah.

Buya Yahya menjelaskan senantiasa umat muslim yang berusaha dengan cara berdagang dapat menjadikannya bekal menuju Allah SWT.

"Jangan menjadi budak dunia, hanya ditumpuk saja, lalu mati ditinggal, itu bodoh namanya, jadilah orang yang cerdas, jangan menumpuk harta yang banyak di dunia ketika mati ditinggal, tidak ada amal kebaikannya," jelas Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.

Apapun usaha atau pekerjaan yang sedang dijalankan, pertama dan utama niatkan semuanya untuk digunakan untuk akhirat.

Tidak apa-apa jika harta yang didapat dari berdagang digunakan untuk menyenangkan keluarga, misal membeli rumah dan mobil, kemudian berbagi, membangun mesjid, pesantren dan sebagainya.

"Kalau sudah berniat yang baik akan istimewa nantinya, meski sudah berniat baik belum berhasil secara dzhohir, sudah mendapatkan pahala, itu sukses yang sesungguhnya," terang Buya Yahya.

Baca juga: 31 Hari Menuju Ramadhan 2023, Ceramah Buya Yahya Jelaskan Ketentuan dan Lafadz Niat Qadha Puasa

Belum berhasil namun sudah mendapatkan pahala, karena niatnya serius. Sebagaimana kisah di zaman Nabi SAW ada orang kaya yang selalu bersedekah, kemudian ada orang lain yang masih belum berpunya berdoa agar seperti orang kaya tersebut, namun tidak kunjung kaya, meski demikian sudah mendapatkan pahala sebagaimana orang kaya itu.

Poin selanjutnya dalam berdagang atau usaha harus dengan cara yang halal, sebaik apapun tujuan berdagang jika didapat dengan cara yang tidak halal maka tidak akan sampai pada tujuan.

"Jangan berpikir halalnya belakangan nanti bisa taubat yang penting kaya dulu, jangan demikian, karena makanan haram akan mengeraskan hati," papar Buya Yahya.

Dalam berusaha gabungkan dua usaha yang dijalankan Nabi Muhammad SAW, yakni secara lahir dan bathin.

Cara bathin adalah tawakkal, bersandar kepada Allah SWT, sedangkan cara dzohir adalah berusaha semaksimal mungkin.

Tidak cukup hanya dengan berdoa saja jika ingin sukses, tapi yang keliru adalah orang-orang mengerahkan seluruh usaha dan tenaga tapi melupakan Allah, maka berhasilnya pun tidak akan maksimal.

"Jangan lupa shalat lima waktu, shalat malam, dan berdoa, ini adalah separo usaha secara bathin, dan separonya lagi secara lahir," tukas Buya Yahya.

Selain berusaha dengan berdagang, dalam menjemput rezeki ada hal-hal yang harus diperhatikan yakni penyebab terhambatnya rezeki seseorang. Penghambat tersebut adalah sifat yang ada pada diri manusia yang membuat pintu rezeki enggan terbuka.

"Kalau Anda pelit pintu rezeki akan tertutup, kemudian memutus tali persaudaraan, dan kurang takut kepada Allah SWT," kata Buya Yahya.

Pelit atau kikir adalah suatu sifat yang tercela sebaliknya orang yang dermawan senang bersedekah akan dilancarkan dan dimudahkan rezekinya.

Selanjutnya memutus tali persaudaraan juga menjadi penghalang pintu rezeki, sifat ini juga dilarang dalam Islam, dan dianjurkan menjaga silaturahmi.

Sedangkan orang kurang takut kepada Allah SWT adalah suatu sifat yang salah, sebab kebalikannya yakni orang yang bertaqwa akan dimudahkan rezekinya.

Jika perilaku-perilaku tersebut tidak dilakukan, maka Allah SWT akan membuka pintu rezeki umat Islam.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved