Ramadhan 2023

21 Hari Menuju Ramadhan 2023, Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Solusi Lupa Jumlah Utang untuk Qadha Puasa

Ustad Adi Hidayat menjelaskan solusi bagi umat Islam yang ingin mengganti puasa yang bolong dalam setahun ke belakang atau bahkan lebih.

|
Penulis: Mariana | Editor: Edi Nugroho
kanal youtube Adi Hidayat Official
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan solusi bagi umat Islam yang ingin mengganti puasa yang bolong dalam setahun ke belakang atau bahkan lebih. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Kian hari kian dekat menuju bulan Ramadhan 2023, pendakwah Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan solusi qadha utang puasa Ramadhan yang lupa jumlahnya.

Diketahui saat ini memasuki 21 hari menuju bulan Ramadhan, bagi yang punya utang puasa masih ada kesempatan untuk mengqadhanya.

Bulan Ramadhan adalah bulan suci yang Allah perintahkan kepada umat Islam untuk menunaikan puasa wajib selama sebulan penuh.

Namun pada kondisi tertentu, tidak semua umat muslim dapat mengerjakan puasa Ramadhan, ada yang haid, hamil, melahirkan, dan menyususi, dan ada pula yang sakit dan sedang dalam safar.

Baca juga: Rezeki Kian Mengalir dan Berkah, Ustadz Adi Hidayat Imbau Lakukan Sesuai Perintah Allah

Baca juga: 23 Hari Menuju Ramadhan, Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Hukum Gabungkan Qadha Puasa Wajib dan Sunnah

Bagi orang-orang yang meninggalkan puasa Ramadhan karena uzur-uzur tersebut maka wajib menggantinya.

Namun, ada pula yang sengaja meninggalkan puasa Ramadhan karena fasik atau sifat-sifat membangkang kepada Allah SWT.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan solusi bagi umat Islam yang ingin mengganti puasa yang bolong dalam setahun ke belakang atau bahkan lebih.

"Orang yang berusaha ingin mengqadha ada petunjuk dari Allah agar bisa berbuat lebih baik dan patut disyukuri, bagi yang sengaja meninggalkan sebaiknya bertaubat kepada Allah dan berjanji tidak akan mengulanginya," jelas Ustadz Adi Hidayat dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Muslimah Hijrah ID.

Sebagaimana firman Allah di Surat An-Nisa Ayat 17

إِنَّمَا ٱلتَّوْبَةُ عَلَى ٱللَّهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ ٱلسُّو ءَ بِجَهَ لَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِن قَرِيبٍ فَأُو لَ ئِكَ يَتُوبُ ٱللَّهُ عَلَيْهِمْ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا

Innamat-taubatu 'alallāhi lillażīna ya'mal nas-sū`a bijahālatin umma yat b na ming qarībin fa ulā`ika yat bullāhu 'alaihim, wa kānallāhu 'alīman akīmā

Artinya: Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Baca juga: Doa dan Amalan Cepat Bertemu Jodoh, Ceramah Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Sesuai Alquran dan Hadits

Cara mengganti utang puasa adalah menggantinya di hari-hari selain bulan Ramadhan.

"Anda perkirakan jumlahnya lalu dimaksimalkan, meskipun tidak mengetahui persis Anda bisa memprediksinya," ucap Ustadz Adi Hidayat.

Mengqadha puasa bisa dimulai di hari Senin dan Kamis, ini karena kemungkinan akan lebih ringan di hari-hari tersebut sebab umumnya orang-orang juga berpuasa sunnah.

Setelah terbiasa puasa di hari Senin dan Kamis, maka bisa memulai puasa Daud atau puasa selang-seling.

"Yang penting dipikirkan adalah Allah tidak butuh puasa kita, yang paling penting dari puasa itu, bagaimana kita menunjukkan diri kita kepada Allah bahwa kita telah berubah lebih baik lagi untuk mendapatkan ridho Allah SWT," papar Ustadz Adi Hidayat.

Maka lakukan qadha puasa semampu kita, jikalau dalam niat melunasi utang puasa diwafatkan Allah, maka niscaya Allah akan menerima taubat kita dan meninggal dalam keadaan husnul khotimah.

Niat Puasa Qadha Ramadhan

Bagi Anda yang melafadzkan niat, berikut niat qadha puasa:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.

Niat Puasa Ramadhan

Bagi Anda yang melafadzkan niat, berikut niat puasa Ramadhan:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i fardhi syahri ramadhaana haadzihis sanati lillahi ta’ala.

Artinya: “Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala.”

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved