Selebrita

Dalang Perceraian Indra Bekti dan Aldilla Jelita Terkuak, Indy Barends: Kita Hargai

Akhirnya presenter Indy Barends buka suara mengenai rumah tangga Indra Bekti dan Aldilla Jelita yang di ambang perceraian.

Editor: Murhan
Instagram @dhila_bekti / @indrabekti
Aldilla Jelita dan Indra Bekti yang di ambang cerai. 

Artinya, ketika pasangan menggunakan salah satu dari empat kebiasaan ini tanpa perbaikan yang berhasil dari waktu ke waktu, mereka akan semakin jarang untuk saling memenuhi kebutuhan koneksi mereka.

Tentu saja, kebanyakan orang akan menggunakan kebiasaan ini dari waktu ke waktu dalam hubungan mereka. Tak satu pun dari kita yang kebal.

Namun, kuncinya adalah bagaimana kita mengenali penggunaannya dan dengan cepat melakukan perbaikan, serta berupaya untuk semakin jarang menggunakannya.

Untuk mengetahuinya lebih lanjut, berikut sejumlah penjelasan mengenai empat kebiasaan dalam pernikahan yang dapat menyebabkan perceraian.

1. Kritik

Kritik adalah tindakan memerhatikan masalah dalam hidup atau hubungan dan mengubahnya menjadi komentar tentang kelemahan sifat karakter pasangan.

Kita dapat menangkap diri sendiri menggunakan kritik ketika kita mengucapkan kata-kata "selalu" atau "tidak pernah" saat menggambarkan sesuatu yang dilakukan atau tidak dilakukan pasangan.

Kritik berbeda dengan keluhan. Mengeluarkan keluhan adalah aspek normal dan sehat dari suatu hubungan, sebab jika tidak ada yang pernah mengeluh, maka akan ada banyak kebencian yang tidak diproses seiring waktu.

Misalnya, jika kita masuk ke rumah yang berantakan setelah seharian bekerja dan melihat dapur berantakan, kita mungkin merasa frustrasi.

Ketika kita akan mengungkapkan hal ini pada pasangan, kita mungkin akan menggunakan kritik atau keluhan.

Dari situ, kita dapat melihat bahwa keluhan berfokus pada masalah (dapur yang berantakan), sementara kritik membuat pasangan menjadi masalahnya.

Ini kemungkinan akan memulai lingkaran frustasi di mana pasangan kita akan meresponsnya dengan defensif.

Maka dari itu, alih-alih melontarkan kritik, cobalah untuk menggunakan cara-cara seperti mengekspresikan apa yang kita perhatikan, berbagi perasaan, dan menyatakan kebutuhan kita.

2. Defensif

Defensif adalah reaksi terhadap kritik yang dirasakan. Terkadang, kritik itu benar-benar ada dan terkadang itu hanya proyeksi.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved