Ramadhan 2023

Nantikan Puasa Ramadhan 2023, Penceramah Buya Yahya Jelaskan Definisi Imsak

Penceramah Buya Yahya menjelaskan definisi imsak di bulan Ramadhan 2023 yang patut diketahui umat Islam. Saat ini sudah memasuki akhir bulan Sya'ban

Penulis: Mariana | Editor: Edi Nugroho
capture kanal youtube Al-Bahjah TV
Banjarmasinpost.co.id/Mariana Penceramah Buya Yahya menjelaskan definisi imsak di bulan Ramadhan yang patut diketahui umat Islam. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Menantikan hadirnya bulan Ramadhan 2023, berikut lafadz niat puasa Ramadhan 2023 dalam Bahasa Arab latin, dan terjemahannya.

Penceramah Buya Yahya menjelaskan definisi imsak di bulan Ramadhan yang patut diketahui umat Islam.

Diketahui, saat ini sudah memasuki akhir bulan Sya'ban 1444 Hijriyah, setelah itu memasuki bulan Ramadhan 2023.

Bulan Ramadhan adalan bulan kesembilan dalam sistem penanggalan Islam. Pada bulan Ramadhan umat muslim diperintahkan menunaikan puasa dari terbit fajar hingga tenggelam matahari selama 30 hari atau satu bulan.

Di bulan Ramadhan tak terlepas dengan imsak, bahkan terdapat jadwal imsakiyah yang dibuat kemudian ditempel di papan pengumuman mesjid, dan disebarkan ke warga sekitar.

Buya Yahya menjelaskan imsak adalah jarak dan pertanda sebelum masuk waktu fajar. Dalam hal ini pengingat bagi umat Islam untuk siap-siap berhenti makan sebelum kumandang adzan subuh tiba.

"Definisi puasa menahan diri mulai dari terbitnya fajar, namun waktu fajar ini tidak semua orang bisa tahu, kadang terlindung pohon, gunung, atau bukit, maka dari itu imsak adalah start sebelum terbitnya fajar," papar Buya Yahya dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.

Menurut hitung para ahli, dijelaskannya terbitnya fajar dari imsak berjarak sekitar 10-15 menit. Dan di rentang waktu ini masih dibolehkan untuk makan dan minum.

Imsak berupa peringatan bertujuan untuk memberitahu segera tibanya waktu fajar atau waktu shalat subuh.

Diriwayatkan hadits shahih, jarak makan Nabi Muhammad SAW sebelum terbit fajar kurang lebih 50 ayat maka ditafsirkan sekitar 10-15 menit.

"Saat imsak berbunyi, siap-siap berhenti makan, sikat gigi, setelah itu boleh minum, artinya peringatan, sebab saat sudah adzan ketika makan tidak boleh ditelan, puasanya batal," ucap Buya Yahya.

Ia mengimbau agar imsak dipahami bukan pertanda dimulainya puasa dan dilarang makan, masih boleh makan dan minum namun sebagai peringatan segera terbit fajar atau adzan subuh.

Buya Yahya menerangkan apabila adzan yang dimaksud adalah adzan yang menunjukkan waktu subuh tiba, maka disaat mendengar suara adzan tidak boleh makan.

Karena itu jika sudah menandakan waktu subuh, muadzin harus benar mengikuti waktu.

"Jadi tukang adzan pada zaman Nabi ada dua, yang dimaksud mendengar suara Bilal adzan makanlah itu adzan yang pertama, bukan adzan subuh," jelas Buya Yahya.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved