Ramadhan 2023
Niat Puasa Ramadhan 2023, Ceramah Ustadz Abdul Somad Mengenai Batas Waktu Membacanya
Ustadz Abdul Somad terangkan mengenai niat puasa Ramadhan 2023. Simak penjelasannya di bawah ini
Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
BANJARMASINPOST.CO.ID - Berikut ini bacaan niat puasa Ramadhan 2023. Ustadz Abdul Somad terangkan mengenai waktu mengucapkan niat.
Saat ini kita telah memasuki hari kedua Ramadhan 1444 H. Tentunya agar puasa kita semakin lancar kita disunnahkan untuk menunaikan sahur.
Dan juga jangan lupa mengucapkan niat puasa. Untuk ini dalam satu ceramahnya Ustadz Abdul Somad beri penjelasan
Penceramah Ustadz Abdul Somad menyarankan niat tersebut bisa dilaksanakan pada malam hari atau setelah Shalat Tarawih. Setelah berniat maka diperbolehkan langsung makan dan minum saat sahur.
Baca juga: Niat dan Tata Sholat Tasbih Ramadhan 2023, Buya Yahya Jabarkan Ganjaran Pahala
Baca juga: Wanita Haid Bisa Tetap Peroleh Pahala di Ramadhan 2023, Ustadz Adi Hidayat Soal Amalan di Bulan Suci
Yang penting sebelum adzan subuh. Itu bedanya dengan puasa sunnah yang bisa dilakukan selepas subuh dengan syarat tidak makan setelah adzan subuh," ucap Ustadz Abdul Somad.
Selama belum terbit fajar dan adzan subuh belum berkumandang diperbolehkan makan dan minum dan niat pun sah dilakukan di waktu tersebut.
Sebelum batas berakhirnya sahur yakni terbit fajar, Mazhab Syafi'i memberlakukan adanya imsakiyah.
"Perlu dipahami imsak bukan lampu merah tapi lampu kuning, artinya berhati-hati sebelum waktu puasa tiba," pungkas Ustadz Abdul Somad.
Batas waktu melakukan niat puasa Ramadhan dijelaskan Ustadz Abdul Somad.
Bacaan Niat Puasa Ramadhan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa."
Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di Bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta'aala.
Ustadz Abdul Somad menjelaskan, membaca niat puasa Ramadhan atau puasa wajib maksimal dilakukan sebelum terbit fajar.
Penceramah Ustadz Abdul Somad menjelaskan hukum niat puasa Ramadhan yang diucapkan satu kali di awal untuk satu bulan penuh.
Melafadzkan niat puasa Ramadhan diterangkan Ustadz Abdul Somad, berbeda dengan membaca niat puasa sunnah yang memiliki kelonggaran waktu.
Baca juga: Niat dan Tata Cara Mandi Wajib, Buya Yahya Terangkan Soal Mandi Junub Sesudah Imsak di Ramadhan 2023
Baca juga: Resep Menu Sahur 2023, Sajian Menggugah Selera Berbahan Telur, Cepat dan Mudah Diolah
Ketentuan niat puasa Ramadha, Ustadz Abdul Somad mengatakan empat mazhab memiliki pandangan tersendiri.
Bulan Ramadhan adalan bulan kesembilan dalam sistem kalender Islam. Pada bulan Ramadhan, umat Islam diperintahkan untuk menunaikan ibadah puasa secara penuh satu bulan.
Sama halnya mengerjakan ibadah lainnya, ibadah puasa wajib ini juga diawali dengan niat.
Soal niat, ada mazhab yang menyatakan harus dilakukan setiap hari, ada pula yang boleh langsung berniat untuk satu bulan penuh. Bagaimana hukumnya?
Ustadz Abdul Somad menjelaskan ada dua pandangan berbeda perihal niat puasa wajib di bulan Ramadhan.
Pendapat pertama adalah niat puasa dilakukan di awal atau hari pertama di bulan suci Ramadhan.
"Ada pendapat tentang niat satu kali saja di malam pertama Ramadhan untuk sebulan satu paket, pendapat ini dari Mazhab Maliki," jelas Ustadz Abdul Somad dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Ustadz Menjawab.
Sedangkan mayoritas mazhab menyakini atau berpendapat, niat puasa harus dilakukan setiap hari.
Meski berbeda, kembali kepada keyakinan setiap umat muslim untuk menyikapi perbedaan tersebut, secara hukum sah untuk dilakukan.
Ustadz Abdul Somad menceritakan pelaksanaan niat puasa di zaman dahulu bahkan dinyanyikan di jukung atau sampan.
"Biasanya dulu nenek moyang kita dulu di kampung-kampung setelah Shalat Tarawih melafazkan niat puasa. Karena dikhawatirkan saat pulang ketiduran dan lupa berniat," terang Ustadz Abdul Somad.
Karena itu, Ia menyarankan niat tersebut bisa dilaksanakan pada malam hari atau setelah Shalat Tarawih. Setelah berniat maka diperbolehkan langsung makan dan minum saat sahur.
Yang penting sebelum adzan subuh. Itu bedanya dengan puasa sunnah yang bisa dilakukan selepas subuh dengan syarat tidak makan setelah adzan subuh," ucap Ustadz Abdul Somad.
Selama belum terbit fajar dan adzan subuh belum berkumandang diperbolehkan makan dan minum dan niat pun sah dilakukan di waktu tersebut.
Sebelum batas berakhirnya sahur yakni terbit fajar, Mazhab Syafi'i memberlakukan adanya imsakiyah.
"Perlu dipahami imsak bukan lampu merah tapi lampu kuning, artinya berhati-hati sebelum waktu puasa tiba," pungkas Ustadz Abdul Somad.
Batas waktu melakukan niat puasa Ramadhan dijelaskan Ustadz Abdul Somad.
Bacaan Niat Puasa Ramadhan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa."
Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di Bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta'aala.
Ustadz Abdul Somad menjelaskan, membaca niat puasa Ramadhan atau puasa wajib maksimal dilakukan sebelum terbit fajar.
Doa Berbuka Puasa
Ustadz Abdul Somad menjelaskan, ada dua versi doa buka puasa yang kerap dibaca umat muslim.
Doa tersebut adalah sebagai berikut:
Doa 1
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Artinya: "Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmat Mu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang."
Doa 2
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
Artinya: “Hilanglah dahaga, basahlah tenggorokan-tenggorokan, dan telah ada pahala, insyaAllah.”
"Kedua-duanya boleh dipakai. Yang ngomong bukan Ustadz Somad tapi Syaikh Ibnu Utsaimin Ulama Saudi Arabia," terang Ustadz Abdul Somad dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Ustadz Menjawab.
Ustadz Abdul Somad menambahkan, meski hadistnya dhoif atau lemah tetap boleh dipakai.
Hadits dhoif tersebut boleh digunakan bila cukup 5 syarat, pertama bukan masalah akidah tauhid.
Poin kedua bukan masalah halal haram, poin ketiga tidak terkait dengan riwayat kazab pendusta.
"Keempat masih bernaung di bawah hadist shahih dan kelima sebagai motivasi beramal, maka boleh dipakai," ujarnya.
Satu dari dua hadist tersebut yang dhoif adalah
للّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Meski statusnya lemah, Ustadz Abdul Somad mengimbau untuk tak memperdebatkan hal tersebut. Bagi yang ingin membaca dibolehkan bagi yang membaca doa versi yang lain juga dibolehkan.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post
( Banjarmasinpost.co.id/Mariana)
Ustadz Abdul Somad
Niat puasa Ramadhan
waktu membaca niat puasa ramadhan
Ramadhan 2023
Ramadhan 1444 H
Ceramah Ustadz Abdul Somad
Banjarmasinpost.co.id
niat puasa
Pengujung Ramadhan 2023, Warga Binaan Lapas Amuntai di Kabupaten HSU Gelar Khataman Al-Qur'an |
![]() |
---|
Ditutup dengan Khataman Alquran, Perputaran Ekonomi di Pasar Ramadan Banjarbaru Capai Rp 6 M |
![]() |
---|
Anggota Pramuka Kwarcab Kabupaten HSU Bagikan Takjil Gratis kepada Masyarakat |
![]() |
---|
Takaran Beras Zakat Fitrah, Ustadz Adi Hidayat Terangkan Bisa Ditambahkan Infaq Pendamping |
![]() |
---|
BEM FK ULM Tebar Berkah, Bagikan Paket Sembako dan Sahur Bersama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.