Ramadhan 2023

Ganjaran Pahala Memberi Makanan Berbuka Puasa untuk Orang Lain, Ustadz Abdul Somad Urai Dalilnya

Setiap amalan yang dilakukan umat Islam saat bulan Ramadhan 2023 akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT.

Penulis: Mariana | Editor: Edi Nugroho
Youtube Ar Rahman Official
Penceramah Ustadz Abdul Somad menjelaskan ganjaran pahala orang memberi makanan berbuka puasa bagi orang lain yang berpuasa di bulan Ramadhan 2023. 

Artinya “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan, yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151)

Ada kebahagiaan yang dimiliki orang yang tengah berpuasa, apalagi di bulan puasa di bulan Ramadhan. Berpuasa tidak hanya berlelah-lelah menahan haus dan lapar.

Meski demikian, seringkali kebahagiaan itu diabaikan oleh orang yang berpuasa. Dalam hadis qudsi Allah Ta’ala berfirman, للصائم فرحتان، فرحة عند فطره، وفرحة عند لقاء ربه “Bagi orang yang melaksanakan puasa ada dua kebahagiaan; kebahagiaan ketika berbuka, dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabbnya.” (muttafaq ‘alaihi)

Hadist ini sesungguhnya memberikan motivasi bagi umat muslim bahwa berpuasa bukanlah perbuatan yang sia-sia belaka. Ibadah puasa akan diganjar dengan pahala yang besar di sisi Allah.

Orang yang rajin berpuasa pun dijanjikan memasuki pintu khusus di surga. Dan di waktu berbuka, kebahagiaan akan menanti dengan nikmatnya berbuka puasa, bagaikan ia bertemu dengan Tuhannya.

Doa Berbuka Puasa

Ustadz Abdul Somad menjelaskan, ada dua versi doa buka puasa yang kerap dibaca umat muslim.

Doa tersebut adalah sebagai berikut:

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Artinya: "Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmat Mu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang."

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

Artinya: “Hilanglah dahaga, basahlah tenggorokan-tenggorokan, dan telah ada pahala, insyaAllah.”

"Kedua-duanya boleh dipakai. Yang ngomong bukan Ustadz Somad tapi Syaikh Ibnu Utsaimin Ulama Saudi Arabia," terang Ustadz Abdul Somad.

Ustadz Abdul Somad menambahkan meski haditsnya dhoif atau lemah tetap boleh dipakai.

Hadits dhoif tersebut boleh digunakan bila cukup 5 syarat, pertama bukan masalah akidah tauhid.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved