Berita Banjarmasin
Soal Tambahan Biaya bagi Jemaah Haji Lunas Tunda 2022, Kemenag Kalsel Harap Tak Ada
Kepala Kanwil Kemenag Kalsel Muhammad Tambrin mengaku sependapat dan sangat mendukung terhadap usulan agar jemaah haji lunas tunda 2022
Penulis: Muhammad Syaiful Riki | Editor: Murhan
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN – Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Kalsel Muhammad Tambrin mengaku sependapat dan sangat mendukung terhadap usulan agar jemaah haji lunas tunda 2022 tak perlu lagi menambah Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 1444 Hijriah.
"Usulan tersebut disampaikan Menag dalam Rapat Kerja Kementerian Agama bersama Komisi VIII di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Senin kemarin," kata Tambrin, Selasa (28/3/2023).
Tambrin mengungkapkan, sebelumnya DPR RI dan Pemerintah telah sepakat rata-rata BPIH 1444 H/2023 miliar diturunkan menjadi Rp 90.050.637 dari usulan semula Rp 98.893.909.
Dari jumlah tersebut rata-rata yang ditanggung atau dibayarkan oleh jemaah haji sebesar Rp.49.812.700.
Mekanisme pelunasannya terdiri dari 3 Skema pertama jemaah hasil lunas tunda tahun 2020 tidak lagi menambah baiaya haji. Kedua jemaah lunas tunda tahun 2022 membayar Rp 9.400.000. Ketiga berhak lunas tunda tahun 2023 biaya pelunasan sebesar Rp 23.500.000.
"Selanjutnya, setelah dilakukan proses verifikasi, jemaah lunas tunda 2022 pada dasarnya adalah jemaah lunas tunda 2020, sehingga mereka juga tidak perlu menambah biaya pelunasan dan anggarannya diambilkan dari nilai manfaat, Ini yang telah diusulkan Menag ke Komisi VIII DPR," terangnya.
Baca juga: Jadi Tahanan KPK, Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat Batal Huni Rumah Dinas Baru
Tambrin berharap, usulan tersebut mendapatkan restu dari Komisi VIII DPR. Sebab hal itu diusulkan tidak lain untuk untuk memberikan layanan terbaik kepada jemaah haji Indonesia.
(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)
| Jelang Nataru dan Haul Guru Sekumpul, Pemprov Kalsel Gelar Operasi Pasar Sebulan Penuh |
|
|---|
| Isak Tangis Iringi Penemuan Korban Tenggelam di Banjarmasin, Jasad Anjas Hanyut 50 Meter |
|
|---|
| Ratusan Kasus Kekerasan Terhadap Anak Terjadi di Banjarmasin, Hj Ananda: Masyarakat Mulai Bersuara |
|
|---|
| Stok Pertamax Kosong di Sejumlah SPBU di Banjarmasin, Pengguna Pertalite Diduga Jadi Pemicunya |
|
|---|
| Warga di Banjarmasin Keluhkan Pertamax Sering Habis di SPBU, Terpaksa Berburu ke Pedagang Eceran |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.