Tim KPH Tabalong Kalsel Cek Hutan Kinarum Pascaserangan Beruang Terhadap Warga

BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG - Insiden serangan beruang terhadap warga di Desa Kinarum, Kecamatan Upau, Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), langsung mendapat penganan dari Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tabalong, Senin (3/4/2023).

Bersama Kepala Desa Kinarum dan Camat Upau, tim KPH Tabalong mendatangi lokasi kejadian.

Mereka melakukan pengecekan dan pengumpulan data perihal serangan beruang kepada warga yang terjadi di kebun karet setempat. 

Baca juga: Jenazah Pekerja Penggilingan Daging Dibawa dari Handil Bakti ke RSUD Ulin Banjarmasin

Baca juga: BREAKING NEWS Geger Mayat dalam Toko di Handil Bakti Kabupaten Barito Kuala

Anggota Bidang Perlindungan Hutan KPH Tabalong, Khairil dan rombongan juga mendatangi kantor desa untuk konfirmasi insiden tersebut. 

"Kami melakukan pengumpulan data dah keterangan untuk nantinya dilaporkan kepada BKSDA Kalsel," kata Khairil. 

Mengenai pencarian terhadap beruang tersebut, masih menunggu hasil keterangan dari KPH Tabalong ke BKSDA Kalsel.

Baca juga: Serangan Beruang di Kinarum Kabupaten Tabalong, Peristiwa Kali Kedua Dalam Lima Tahun

Baca juga: Beruang Serang Petani Karet di Desa Kinarum Tabalong Kalsel, Nenek 60 Tahun Ini Alami Luka Gigitan

Terlebih sebelumnya warga juga telah melakukan pencarian, setelah adanya serangan. 

Sebagaimana diketahui, lokasi penyerangan beruang terhadap warga yakni Leti (60) terjadi saat Leti dan suaminya menyadap karet di hutan. Adapun jaraknya dari pemukiman penduduk mencapai kurang lebih dua kilometer. 

Kawasan Desa Kinarum didominasi hutan yang di dalamnya meliputi hutan produksi, hutan lindung dan hutan lindung inti, sehingga tidak dipungkiri apabila ada hewan buas didapati oleh warga. 

Baca juga: Bawa 1 Kg Sabu dari Jakarta, Pemuda 25 Tahun Ini Diamankan di Hotel Jalan Pramuka Banjarmasin

Baca juga: Terekam CCTV, Begini Pencuri Bawa Kabur Kotak Amal Masjid di Desa Layap Balangan Kalsel

Perihal serangan beruang ini pula, Camat Upau, Agustian menghimbau agar warga yang bekerja ke hutan lebih hati-hati dan waspada. 

"Mengingat, hampir kegiatan warga 90 persen ada di hutan, jadi untuk kewaspadaan lebih ditingkatkan," pinta Camat. 

Selain itu, kejadian ini lanjutnya sebagai pertanda dan peringatan bahwa kegiatan manusia sudah masuk ke hutan lindung. Pihaknya pun akan berkoordinasi dengan stake holder terkait untuk meminimalisir aktifitas warga di hutan lindung untuk meminimalisir kejadian serupa. 

(Banjarmasinpost.co.id/Isti Rohayanti)