Wisata Kalsel - Pendopo pada Benteng Tundakan di Awayan Kabupaten Balangan, Kondisinya Kini Rusak

BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Wisata Kalsel. Benteng Tundakan di Desa Tundakan, Kecamatan Awayan, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, merupakan tempat untuk berlindung para pejuang pada masa penjajah Belanda.

Bagian depan gapura, terdapat tempat untuk beristirahat.

Namun sayangnya saat ini dalam kondisi sudah rusak. 

Baca juga: Wisata Kalsel - Benteng Tundakan Kabupaten Balangan pada Masa Dulu untuk Berlindung dari Penjajah

Baca juga: VIDEO Wisata Kalsel - Mengunjungi Benteng Tundakan di Awayan Kabupaten Balangan

Baca juga: Wisata Kalsel - Tanglong Hiasi Lapangan Lambung Mangkurat Kota Kandangan, Ada Parade Bagarakan Sahur

Tempat itu letaknya tepat berada di depan, berkonstruksi kayu.

Tapi, tidak bisa lagi untuk digunakan. Kayu-kayunya sudah rapuh dan banyak yang rusak. 

Penuturan Deni, warga setempat, untuk tempat istirahat bagi pengunjung belum ada.

Baca juga: Datang ke Banjarmasin, Wapres Maruf Amin Dorong UMKM Segera Urus Sertifikasi Halal

Baca juga: Tersetrum Saat Perbaiki Mesin Pompa, Nyawa Warga Sungai Tabukan Kabupaten HSU Ini tak Tertolong

Namun begitu  mereka bisa rehat sejenak di bebatuan yang ada di sekitar gua dan benteng. 

"Banyak pepohonan besar, namun perlu adanya tempat untuk beristirahat," ujarnya, Selasa (11/4/2023). 

Pada Benteng Tundakan di Awayan ini juga terdapat pendopo sebagai istirahat.

Baca juga: Jaksa Tuntut Dua Terdakwa Korupsi Dok dan Perkapalan Kodja Bahari Banjarmasin Selama 9 Tahun Penjara

Baca juga: Polisi Ciduk Pemilik 4,71 Gram Sabu di Jalan Sukmaraga Kabupaten Kotabaru

Baca juga: Dua Orang Terlindas Tronton di Kabupaten Tanah Laut, Pemakaman Korban Setelah sang Ayah Datang

Selain itu ada tugu yang bertuliskan "Tumenggung Jalil memimpin pemberontakan Banua Lima pada Agustus 1858. Mempertahankan Benteng Tundakan pada pertempuran 24 September 1861."

Diketahui, pada tempat yang sama, tak jauh dari benteng, juga ada satu makam yang dikenal sebagai makam Tumenggung Jalil.

(Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati)