Selebrita
Setahun Jadi Pengasuh Rayyanza, Sus Rini Kuak Fakta Nagita Raffi Ahmad
Setahun sudah Sus Rini menjadi pengasuh Rayyanza Malik Ahmad, putra Raffi Ahmad dan Nagita Slavina. Dia ungkap fakta soal Mama Gigi yang sebenarnya.
Kiat Memilih Pengasuh Balita yang Baik
KUALITAS tumbuh kembang anak di bawah usia lima tahun ditentukan faktor keturunan dari orangtua dan lingkungan yang bisa memenuhi kebutuhan jasmani, asih, dan asah balita.
Bila kedua orangtua bekerja setiap hari dari pagi sampai petang dan pengasuhan di serahkan sepenuhnya kepada pengasuh balita, meski kedua orangtuanya berpendidikan menegah atau tinggi.
Maka dari itu, kualitas pengasuh balita (baby sitter atau pramubalita) akan berpengaruh besar dalam pembentukan kualitas balita Indonesia.
"Karena itu, orangtua perlu berhati-hati memilih balita untuk memperkecil dampak negatif yang timbul akibat rendahnya kemampuan pramubalita dalam memberi asih dan asah kepada balita yang diasuhnya," kata dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang pediatri sosial dr Soedjatmiko, Jumat (24/4), di Jakarta.
Setiap hari ayah dan ibu harus berusaha untuk berinteraksi dengan balitanya sebanyak-banyaknya, untuk memberikan asih dan asah sebanyak -banyaknya, sehingga kualitas tumbuh kembang balitanya tidak didominasi perilaku pramubalita tetapi dibentuk pula oleh perilaku ayah dan ibunya yang berpendidikan lebih tinggi, sehingga balita-balita Indonesia kelak akan jadi manusia dewasa yang bermutu tinggi pula.
Pada prinsipnya pengasuh balita harus sehat jasmani dan rohaninya. Sehat jasmani artinya ia tidak mengidap penyakit yang dapat ditularkan kepada balita yang diasuhnya, fisiknya kuat dan terampil untuk memenuhi berbagai kebutuhan balita.
Sehat rohani artinya pramubalita harus punya rasa kasih sayang dan sabar terhadap balita yang diasuhnya (asih) dan terampil mengajak bermain balita untuk memberi berbagai rangsangan (asah) untuk memacu perkembangan balita.
Kesehatan jasmani pramubalita
Untuk mengetahui kesehatan jasmaninya, idealnya semua pramubalita harus diperiksa fisiknya oleh dokter keluarga, untuk mengetahui apakah ada penyakit yang dapat menular pada balita yang diasuhnya.
Sebaiknya dilengkapi dengan pemeriksaan laboratorium darah, urin, dahak, tinja dan foto rontgen. Pemeriksaan dilakukan sebelum mulai berkerja, kemudian diulang secara periodik misalnya setahun sekali.
Pemeriksaan fisik dapat menilai kesehatan, kekuatan dan ketrampilan fisik pramubalita, tetapi yang terpenting untuk mencari kemungkinan ada penyakit yang dapat ditularkan kepada balita melalui tangan, badan, mulut, nafas, dan saluran pencernaan.
Penyakit kulit misalnya kudis, jamur, skabies dan kutu rambut, dapat menular bila pramubalita mandi kurang bersih, tidak memakai sabun atau penyakitnya tidak diobati.
Penyakit saluran nafas, di antaranya batuk, pilek, tuberkulosis dan difteri, dapat menular bila pramubalita ketika batuk pilek tidak menutup hidung dan mulut dengan masker, saputangan atau serbet.
Penyakit saluran kencing dapat menular bila sesudah cebok, pramubalita cuci tangan tidak bersih dan tidak menggunakan sabun.
Jawab Isu Rambutnya Rontok, Vidi Aldiano Ungkap Kondisi Asli Terkait Kesehatannya |
![]() |
---|
Kehidupan Pratama Arhan Usai Cerai dari Azizah Salsha, Kondisi Keuangan Terspill Imbas di Thailand |
![]() |
---|
Tinggalkan Sarwendah dan Anak-anaknya di Indonesia, Ruben Onsu Akhirnya Bahagia Bisa Umrah |
![]() |
---|
Polemik Royalti Lagu Ari Bias vs Agnez Mo Belum Berakhir Usai Putusan MA, Kini Rambah Ranah Pidana |
![]() |
---|
Video Nikah Siri dengan Ical Muhammad Beredar, Faby Marcelia Kini Buat Pengakuan, Kuak Fakta Asli |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.