Breaking News

Liga 1 Indonesia

Pelatih Kiper Barito Putera Tutup Usia, Aditya Harlan : H Ismairi Paling Berjasa Dalam Karir Saya

Wafatnya Pelatih Kiper Barito Putera H Ismairi,menyisakan duka mendalam bagi Kiper Barito Putera Aditya Harlan yang dipinjamkan ke Persita Tanggerang

Penulis: Noorhidayat | Editor: Hari Widodo
Aditya Harlan untuk Bpost :
Aditya Harlan ketika dilatih almarhum H Ismairi pada tahun 2014. Saat itu, ia tengah dalam masa penyembuhan cidera patah tangan yang dialaminya. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Wafatnya Pelatih Kiper Barito Putera H Ismairi, pada hari Rabu (19/4/2023) lalu, menyisakan duka mendalam bagi Kiper Barito Putera Aditya Harlan yang saat ini dipinjamkan ke Persita Tanggerang.

Sosok legenda penjaga gawang Barito Putera di tahun 1990 an itulah yang menurut Adhit paling berjasa dalam karirnya di klub kebanggaan urang banua hingga saat ini.

Pasalnya, diungkapkan Adhit sapaan akrabnya, Ismairi lah orang yang merekomendasikan dirinya untuk direkrut Barito Putera pada tahun 2013 lalu.

Artinya, sudah satu dekade Adhit bersama Barito. Bukan waktu yang sebentar bagi pria kelahiran Jakarta, 17 Juni 1987 itu. 

Baca juga: Sosok Almarhum Pelatih Kiper Barito Putera Ismairi Dimata Suporter

Baca juga: Ungkapan CEO Barito Putera Hasnuryadi Soal Sosok Almarhum Ismairi Kiper Legenda Laskar Antasari

Selama 10 tahun di Barito, Adhit mengaku hanya sekira dua tahun tak dilatih Ismairi. Pada saat itu ketika tim berjuluk Laskar Antasari dilatih Jacksen F Tiago, pelatih asal Brazil itu juga membawa pelatih kiper dari luar. 

Saat di hubungi Banjarmasinpost.co.id melalui telepon WhatsApp, Adhit mengaku sedang berada dirumahnya di Cengkareng, Jakarta Barat.

Ia pun mengaku sangat terkejut ketika mengetahui awal kabar duka tersebut melalui status WhatsApp rekan-rekannya di Barito Putera.

"Tak lama kemudian, pagi itu juga, hanya beberapa menit setelah saya melihat status kawan-kawan, Halid langsung mengabari saya melalui pesan WhatsApp bahwa Pa Haji (Ismairi) meninggal dunia," ungkap Adhit.

Adhit pun mengaku saat itu juga ia hendak bertolak ke Banjarmasin, untuk bisa mengantarkan sosok yang sudah dianggapnya sebagai orang tuanya sendiri hingga ke tempat pemakaman.

"Tapi saya tak bisa mendapatkan tiket pesawat ke Banjarmasin di hari itu, pas padat-padatnya orang lagi mudik kan," jelasnya.

Oleh sebab itulah Adhit berkeinginan, jika ke Banjarmasin dalam dalam waktu dekat, tempat yang pertama ia ingin datangi setelah mendarat yakni makam almarhum Ismairi di Banjarbaru.

Adhit mengaku, awal-awal memasuki bulan puasa Ramadan, almarhum sempat menghubungi dirinya untuk menanyakan kabar, dan menginformasikan suatu hal.

"Pada saat itu Pa Haji menghubungi saya, dan mengatakan bahwa ada klub besar yang ingin meminta kontak saya dan ingin menghubungi saya. Selain itu kami ngobrol, menanyakan kabar satu lain, dan seperti biasa, selalu ada candaan diantara kami," bebernya.

Bahkan kata-kata pesan almarhum yang masih terngiang dalam benaknya ketika almarhum menghubunginya beberapa waktu lalu, membuat Adhit semakin merasakan duka yang mendalam, karena perhatian alamarhum kepada dirinya.

"Dimanapun berada, sukses dan sehat terus anakku," kata Adhit mencontohkan ucapan Ismairi terhadap dirinya saat hendak mengakhiri obrolan mereka.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved