Ekonomi dan Bisnis
Belajar dari Kakek, Pengrajin Tabalong Ini Jual Baju Kulit Kayu Khas Dayak ke Pasar Internasional
Hayatunnufus SE MM, warga Tanjung, Tabalong, adalah salah seorang praktisi seni budaya Dayak yang juga pengrajin baju kulit kayu
Penulis: Salmah | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID - Seni budaya Dayak menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat luar Kalimantan bahkan internasional. Salah satu yang memikat perhatian adalah baju tradisional berbahan kulit kayu.
Baju kulit kayu itu sekarang juga bisa dimiliki masyarakat luas, sebab sudah banyak pengrajin yang memproduksi dan menjualnya baik untuk pasar domestik maupun internasional.
Hayatunnufus SE MM, warga Tanjung, Tabalong, adalah salah seorang praktisi seni budaya Dayak yang juga pengrajin baju kulit kayu, memaparkan, ia mulai melakoni usaha ini sejak 2015 lalu.
"Membuat baju kulit kayu adalah keterampilan dari keluarga secara turun temurun. Kakek saya yang mengajarkan kepada kami," ujarnya.
Baca juga: Fakta Asli Anastasya Linalolica Disebut Ponakan Ida Dayak: Profil, Akun Instagram dan Pekerjaan
Baca juga: Diminati Banyak Orang, Baju Kulit Kayu Dayak Ngaju Produksi Warga Tanbu Ini Dijual Sampai Amerika
Hayatunnufus yang juga Guru SMPN 7 Muara Uya, Tabalong, memaparkan baju kulit kayu itu bahannya dari pohon tarap hundang atau dalam bahasa Dayak disebut kayu daluang.
"Selain dibikin rompi juga dikreasi menjadi bentuk lain di antaranya daster yang pembuatannya dikombinasikan dengan kain," jelasnya, Minggu (23/4/2023)
Tak hanya memasarkan produknya di Tabalong, Hayatunnufus juga berpromosi dan berjualan ke sejumlah kota/kabupaten di Kalsel, apalagi saat ada even-even pameran.
"Kalau di wilayah Kalsel sudah banyak yang terjual. Begitupula dikirim ke berbagai provinsi di tanah air. Bahkan untuk luar negeri sampai ke Cina," jelasnya.
Baca juga: Panglima Jilah Bongkar Asal Usul Minyak Sakti Ida Dayak, Tolong Ribuan Warga tak Mampu
Satu stel baju kulit kayu dibanderol Rp1 juta, sedangkan jika ditambah aksesori secara lengkap bisa mencapai Rp5 juta.
"Biasanya saat ada momen hari besar nasional, antara lain 17 Agustusan atau peringatan Sumpah Pemuda, baju tradisional kulit kayu khas Dayak ini banyak dicari," terangnya.
Selain baju kulit kayu, Hayatunnufus juga menjual aneka herbal macam bajakah, pasak bumi, juga aksesoris berupa gelang simpai, kalung dan manik-manik. (Banjarmasinpost.co.id/Salmah Saurin)
| Selesaikan Masalah Condotel, Grand Tand Hotel Lakukan Pemecahan Sertifikat, Investor Diminta Sabar |
|
|---|
| Belum Ada Koperasi Merah Putih di Kalsel Terima Kredit Perbankan, KMP Tetap Wajib Penuhi Kelayakan |
|
|---|
| Usaha KMP di Kalsel Mulai Berdetak, Koperasi Kintapura Tanahlaut Jual Lele 250 Kg |
|
|---|
| Penerbangan Perdana Air Asia Banjarmasin-Kuala Lumpur Resmi Dibuka, Bawa 180 Penumpang |
|
|---|
| New Rocky dan New Sigra Mengaspal di Kalsel, Tampilan Lebih Sporty |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.