Wabah DBD di Kalsel

Selama Januari-April 2023, Dinkes Kalsel Mencatat 768 Kasus DBD, Enam Penderita Meninggal

Korban meninggal DBD di Kalse tiga dari Banjarmasin, dua dari Banjar dan satu dari Tapin.

Editor: Eka Dinayanti
Banjarmasinpost.co.id/Noor Masrida
Papan peringatan tentang mencegah demam berdarah di Jalan Karya Bakti No.54, Kuin Cerucuk, Kecamatan Banjarmasin Barat, kota Banjarmasin, Kamis (9/3/2023).  

BANJARMASINPOST.CO.ID - Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan mencatat hingga pekan ke-17 2023 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mencapai 768.
Enam orang di antaranya meninggal dunia.

Korban meninggal yakni tiga dari Banjarmasin, dua dari Banjar dan satu dari Tapin.

Pengelola Program dan Kegiatan DBD Sri Widiastuti menerangkan kasus pada Januari-April 2023 tersebut dirasakan tinggi dibandingkan 2022 yang berjumlah 1.015 kasus.

Berdasarkan perhitungan, hanya dalam lima bulan terakhir angkanya mencapai 75 persen dari kasus 2022.

“Kawasan yang rawan DBD umumnya wilayah perkotaan yang padat penduduk,” katanya mewakili Kepala Seksi Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Eda Varia Rahmi, Sabtu (6/5).

Sri mengatakan Dinkes Kalsel sudah membuat surat edaran ke kabupaten kota tentang antisipasi kejadian luar biasa DBD.

Baca juga: Puskesmas Sungai Andai Tangani Belasan Pasien DBD Selama Ramadan

Dinkes Kalsel juga melakukan penguatan Program G1R1J atau Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (Juru Pemantau Jentik).

Kegiatan tersebut dihadiri 13 pengelola program DBD dari semua kabupaten kota dan 13 pengelola program DBD perwakilan Puskesmas dengan kasus terbanyak.

“Dinkes juga telah menyebarkan informasi melalui siaran radio pemerintah dan swasta tentang apa itu penyakit DBD, gejalanya apa saja, bagaimana pertolongan pertama bahkan pencegahan yang bisa dilakukan oleh ibu-ibu di rumah,” ujarnya.

Sejumlah penderita DBD saat ini dirawat di RSUD Sultan Suriansyah.

“Untuk pasien anak ada dua pasien, dan untuk yang dewasa akan kami konfirmasi lagi. Tapi memang ada yang datang ke IGD kebanyakannya suspek DBD,” kata Kabid Pelayanan RSUD Sultan Suriansyah, dr Asmaul Husna.

Kendati menjadi wilayah terbanyak kasus meninggal, jumlah pengidap DBD di Banjarmasin bukanlah yang terbanyak di Kalsel.

Berdasarkan data Dinkes Kalsel, jumlah terbanyak di Banjarbaru yakni 116 kasus, Banjar 214, HSU 86, HST 70, Tanahlaut 57, HSS 56, Banjarmasin 52, Tanahbumbu 35, Kotabaru 29, Baritokuala 23, Balangan 16, Tapin 11 dan Tabalong 3 kasus. (BPost Cetak)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved