Masa Pelunasan Biaya Perjalanan Haji Kemungkinan Kembali Diperpanjang, Kalsel Masih 90 Persen

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Masa pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) tahun 2023 kemungkinan kembali diperpanjang.

Hal tersebut diungkap Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Kalsel, M Tambrin usai acara pengukuhan 35 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Embarkasi Banjarmasin, Kamis (11/5/2023).

“Nanti ada perpanjangan batas waktu pelunasan biaya haji. Tetapi belum tahu kapan, kita menunggu arahan pemerintah pusat,” katanya.

Tambrin mengakui belum semua calon jemaah melunasi biaya perjalanan ibadah haji tahun ini. Dari total 3.818, masih sekitar 90 persen calon jemaah yang baru melakukan pelunasan.

Baca juga: Jelang Keberangkatan Haji 2023, 42 Calon Jemaah Haji Banjar Belum Lunasi BPIH

Baca juga: Ratusan Calon Haji 2023 di Kalsel Belum Lunasi Bipih, Kemenag Yakin Merasa Bisa Selesaikan

Baca juga: Haji 2023, Kepala Kanwil Kemenag Kalsel HM Tambrin Minta Calon Jemaah Manfaatkan Kegiatan Manasik

Lambatnya pelunasan biaya haji kali ini disebabkan beberapa faktor. Antara lain gangguan jaringan Bank Syariah Indonesia atau BSI.

Meski ada potensi diperpanjang, Tambrin optimistis seluruh calon jemaah sudah melakukan penulasan pada 12 Mei 2023, sesuai tenggat waktu perpanjangan semula.

Jika seandainya tidak terserap, maka akan ada sistem regulasi yang baru. “Nanti kami menunggu kebijakan pusat,” ujarnya.

Di sisi lain, Tambrin berpesan agar PPIH yang sudah dikukuhkan tersebut bisa menjalankan tanggung jawab.

Diketahui, PPIH itu bertanggungjawab di Embarkasi Banjarmasin untuk penerimaan, keberangkatan, serta menyampaikan apa saja nanti yang dilakukan saat ibadah haji di dalam pesawat.

Tambrin menyebut keberangkatan kloter perdana akan dilakukan pada 19 Mei 2023.

Baca juga: Indonesia Dapat Kuota  8.000 Jemaah Haji, Menag: 14.356 Jemaah Belum Lakukan Pelunasan Biaya

Nantinya, ada petugas kloter yang terdiri dari ketua, pembimbing ibadah, dokter, dan perawat.

“Kalau jumlah jemaah haji tahun ini, untuk Kalsel 3.818. Sedangkan dari Kalteng sebanyak 1.600,” tambahnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)