Harta Karun Emas Wonoboyo

Berat Asli Total Temuan Harta Karun Wonoboyo Terkuak, Penemu Menduga Capai 100 Kilogram

Berat asli harta karun kuno berupa emas dalam aneka rupa di Dusun Plosokuning, Desa Wonoboyo, Jogonalan, Klaten, Jawa Tengah terkuak.

Editor: Edi Nugroho
TribunNews.com
Jumlah asli harta karun kuno berupa emas dalam aneka rupa, ditemukan tak sengaja oleh enam penambang tanah pasir di Dusun Plosokuning, Desa Wonoboyo, Jogonalan, Klaten, Jawa Tengah terkuak. 

Lainnya ada 6 tutup bokor, 3 gayung, 1 baki, 97 gelang, 22 mangkuk kecil, pipa rokok, guci besar dari era dinasti Tang.

Ada lagi 2 guci kecil, 11 cincin, 7 piring, 8 subang, tas emas berbentuk persegi, gagang keris atau mungkin hiasan pucuk payung, manik-manik, dan uang logam emas berbentuk seperti biji jagung.

Semua temuan ini jadi koleksi Museum Nasional di Jakarta.

Tanpa ragu, Marno mengungkap sejumlah keganjilan yang menyertai penemuan harta karun zaman Mdang.

"Dulu, mana berani orang cerita. Para penemu seperti tak habis-habisnya diinterogasi," aku Marno.

Beruntung, sebagai anggota termuda, Marno tak banyak didatangi polisi dan tentara.

"Lima orang yang seperti tanpa henti ditanyai. Mereka memastikan tidak ada yang menyimpan atau menyembunyikan temuan," lanjutnya.

Batu bata merah berukuran 20x33x9 cm berserakan di lahan situs kuno Desa Wonoboyo, Kecamatan Jogonalan, Klaten, Jawa Tengah. Di lahan yang kini masuk jalur exit tol Jogonalan inilah ernah ditemukan harta karun emas pada 17 Oktober 1990
Batu bata merah berukuran 20x33x9 cm berserakan di lahan situs kuno Desa Wonoboyo, Kecamatan Jogonalan, Klaten, Jawa Tengah. Di lahan yang kini masuk jalur exit tol Jogonalan inilah ernah ditemukan harta karun emas pada 17 Oktober 1990 (TRIBUNNEWS/SETYA KRISNA SUMARGA)

Enam orang penemu harta karun emas Wonoboyo terdiri atas Witomoharjo, Dadi, Surip, Dodo, Marno, dan Hadi Sihono.

Di antara mereka, Witomoharjo sebagai orang tertua, dan Hadi Sihono sudah meninggal.

Menurut Marno, semua temuan di lahan Cipto Suwarno yang dikeruk tanahnya untuk urugan itu diangkut ke Balai Desa Wonoboyo, sebelum kemudian dibawa ke kantor purbakala.

Baca juga: Jangan Anggap Remeh Infeksi Rongga Mulut, Kondisi Terparahnya Bisa Picu Kanker Rongga Mulut

"Setelah itu kita tidak tahu gimana-gimananya. Hanya saat pertama kali nemu, lihat barangnya warna kuning. Kita tidak menyangka itu emas murni," katanya.

Bagi Marno, yang paling membikin penasaran sampai sekarang, para penemu dan pemilik sawah mendapat hadiah yang nilainya spektakuler juga untuk ukuran saat itu.

"Totalnya terima 500 juta, dibagi dua untuk pemilik sawah dan penemu," katanya.

"Kami masing-masing dapat bagian 38 juta rupiah, dan pemilik sawah 239 juta rupiah. Itu jumlah yang sangat fantastis," urai Marno.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved