Religi

Ustadz Khalid Basalamah Jabarkan Ganjaran bagi Orang Munafik, Imbau Tinggalkan Tiga Sifat Buruk

Ganjaran bagi orang yang munafik sebagai sebuah penyakit hati dijelaskan oleh Pendakwah Ustadz Khalid Basalamah.

Penulis: Mariana | Editor: Edi Nugroho
Youtube Ustadz Khalid Basalamah
Pendakwah Ustadz Khalid Basalamah menjabarkan ganjaran bagi orang yang munafik. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Ustadz Khalid Basalamah menjabarkan ganjaran bagi orang yang munafik.

Munafik adalah kumpulan dari penyakit hati yang berbahaya, diingatkan Ustadz Khalid Basalamah sebaiknya kaum muslimin dapat menghindari sifat-tercela yang dapat menjerumuskan diri dari kemunafikan.

Ustadz Khalid Basalamah menguraikan sifat yang menjadi tanda-tanda orang munafik di antaranya suka berdusta.

Munāfiq atau Munafik adalah terminologi dalam Islam untuk merujuk pada mereka yang berpura-pura mengikuti ajaran agama Islam, tetapi sebenarnya hati mereka memungkirinya.

Baca juga: Ustadz Khalid Basalamah Jelaskan Konsep Sedekah dalam Islam, Hindari Sifat Ini dalam Bersedekah

Baca juga: Ustadz Khalid Basalamah Jelaskan Nilai Pahala Istiqomah Beramal Shaleh, Dijanjikan Hidup Bahagia

Sebab itu, orang munafik disebut orang yang bermuka dua sebab hati dan ucapannya berbeda.

Ustadz Khalid Basalamah menerangkan sifat-sifat yang menjadi cikal bakal orang munafik dijelaskan dalam hadist shahih.

Hadits tentang Orang Munafik:

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

Artinya : Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga. jika berbicara ia berbohong, jika berjanji ia ingkar, dan jika dipercaya ia berkhianat. (HR Bukhari)

"Siapa yang memiliki salah satu sifat tersebut berarti ada tanda-tanda kemunafikan dalam dirinya, tapi belum divonis orang itu munafik," terang Ustadz Khalid Basalamah dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Khalid Basalamah Official.

Orang yang jika berbicara berdusta, lalu berjanji memungkiri, dan berkhianat jika diberi amanah maka orang-orang ini mendekati sikap munafik.

Selanjutnya apabila terdapat empat hal pada seseorang yang dijelaskan pada hadist setelahnya maka orang itu benar-benar munafik.

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا ، وَمَنْ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنَ النِّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ وَإِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ ، وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ

“Ada empat tanda, jika seseorang memiliki empat tanda ini, maka ia disebut munafik sejati/tulen. Jika ia memiliki salah satu tandanya, maka dalam dirinya ada tanda kemunafikan sampai ia meninggalkan perilaku tersebut, yaitu: (1) jika diberi amanat, khianat; (2) jika berbicara, dusta; (3) jika membuat perjanjian, tidak dipenuhi atau berjanji tidak ditepati; (4) jika berselisih, dia akan berbuat zalim atau jikalau bertengkar maka berbuat curang - yakni tidak melalui jalan yang benar.” (HR. Muslim no. 58)

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved