Religi

Memecahkan Masalah Rumah Tangga dengan Cara Islam, Ustadz Khalid Basalamah: Niatkan karena Allah

Pendakwah Ustadz Khalid Basalamah menjabarkan kiat-kiat menuju rumah tangga langgeng nan bahagia sebagai dambaan setiap umat muslim.

Penulis: Mariana | Editor: Edi Nugroho
Dokumentasi Banjarmasinpost.co.ic
Pendakwah Ustadz Khalid Basalamah menjabarkan kiat-kiat menuju rumah tangga langgeng nan bahagia sebagai dambaan setiap umat muslim. 

Hal tersebut adalah poin yang perlu diperhatikan agar tidak ada pemahaman yang keliru berhubungan dengan masalah inisiatif, yang keluar dari pasangan suami dan istri yang jauh dari agama, yaitu mendahulukan egoisme dan hawa nafsu.

Was-was setan akan selalu ada dalam rumah tangga, namun tak serta-merta bisa langsung dilakukan melainkan didahului dengan menyebarkan gesekan-gesekan kecil, virus atau bibit perselisihan dan pertikaian yang akan tumbuh subur jika tidak segera diselesaikan.

AApabila ada masalah kecil hendaknya segera bicarakan dengan pasangan dan jangan memendam, di satu sisi memiliki pasangan yang egois atau tidak mau mendengarkan.

"Selain itu, cemburu buta, tidak mau mengikuti keinginan pasangan padahal hal yang dibolehkan dalam agama, terutama istri kepada suami selama bukan pelanggaran agama, istri wajib mematuhinya dan diniatkan karena Allah SWT kecuali ada udzur syar'i misalnya sakit," ucap Ustadz Khalid Basalamah.

Misalnya permasalahan yang muncul akibat telat membuat makanan atau memasak, Ustadz Khalid Basalamah mengimbau selesaikan masalah yang fokus pada hal itu saja tidak merembet kemana-mana.

Saling meminta maaf dan memaafkan menjadi solusi terbaik, sehingga masalah kecil tersebut tidak menjadi bibit perselisihan yang dibesar-besarkan.

Atau dalam kasus lain salah satu pasangan misalnya suami menginginkan untuk bermesraan, sementara si istri kelelahan.

Maka titik tengah yang bisa dilakukan, si istri mengalah bangun lalu membersihkan diri dan berwudhu dan layani suami, atau bisa pula jika si istri sudah sangat kelelahan bahkan sakit si suami memberikan pengertian untuk kondisi tersebut dan mengizinkan istri untuk istirahat terlebih dahulu.

Dengan bersikap tersebut dapat meminimalisir terjadinya pertikaian yang berlanjut atau membesar.

"Jangan mengedepankan egois atau hawa nafsu, apalagi jika ada masalah tidak ingin melakukan kewajiban, misal enggan berinteraksi biologis, melayani suami, atau suami tidak mau memberi nafkah kepada istri, ini akan menjadi hama yang berbahaya," terang Ustadz Khalid Basalamah.

Apabila terdapat hal yang mengganjal, hal yang membebani, atau kurang disukai hendaknya bisa dibahasakan dengan santun kepada pasangan.

Lalu dengarkan jawaban atau tanggapan dari pasangan, berikan kepercayaan sepenuhnya, selebihnya tawakkal kepada Allah SWT.

Kadangkala pemicu pertengkaran bukan hanya masalah internal, melainkan adanya pihak luar yang ikut campur tanpa tahu masalah yang sebenarnya.

"Ada suplai informasi dari pihak ketiga yang negatif, misalnya memberi nasihat yang tidak baik kepada salah satu pasangan yang dapat mempengaruhi pikiran seseorang, jika ada hal ini Anda temukan, pastikan orang itu setan manusia, maka jangan dihiraukan yang demikian," kata Ustadz Khalid Basalamah.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved