Berita Balangan

Kualitas Air Sungai Tak Menentu, Warga Dahai Balangan Tak Lagi Budidaya Ikan Keramba

Kualitas air yang tidak menentu, membuat warga Desa Dahai Kecamatan Paringin tak lagi membudiayakan ikan keramba

Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati
Kpndisi air sungai di Desa Dahai Kecamatan Paringin Kabupaten Balangan yang dulunya sempat menjadi tempat budidaya ikan keramba, Rabu (7/6/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Warga Desa Dahai Kecamatan Paringin Kabupaten Balangan sempat menggunakan aliran sungai di desa mereka untuk budidaya ikan keramba dengan jumlah cukup banyak.

Namun, saat ini warga lebih memilih untuk tidak lagi membudidaya ikan karena kualitas air yang tidak menentu. 

Hal ini disampaikan Juanda salahsatu warga Desa Dahai yang juga sempat memelihara ikan di aliran sungai, Rabu (7/6/2023).

Keramba miliknya biasa diletakkan di aliran sungai yang tak jauh dari rumah. Meskipun biasanya budidaya ikan hanya untuk sampingan namun keuntungannya juga lumayan. 

Sempat ada kejadian ikan mati mendadak membuat 2.000 ekor ikan miliknya mati, meskipun sudah mendapat ganti rugi namun akhirnya dirinya memilih untuk tidak lagi memelihara ikan. 

Baca juga: Ribuan Ikan Mati di Jala Apung, Dinas Perikanan Kabupaten Banjar Teliti dan Beri Saran ke Petani

Baca juga: Tak Ingin Cemari Sungai Riam Kanan, Kades Mali-mali Imbau Petani Jala Apung Kubur Ribuan Ikan Mati

"Sekarang berkebun karet saja, karena khawatir ikan mati lagi dan memanfaatkan air sungai untuk keperluan sehari hari seperti mandi dan mencuci," ujarnya. 

Juanda menunjukkan area aliran sungai tempat dirinya dulu meletakkan keramba, kayu bekas keramba juga masih ada tak jauh dari aliran sungai. 

Setiap hari debit air sungai tidak menentu kadang bisa surut namun tiba tiba bisa kembali naik. Untuk warna air juga bisa coklat lalu berubah bening. 

Warga sempat diberi peluang untuk membudidaya ikan menggunakan sistem bioflok namun saat ini tidak lagi digunakan karena kurang menghasilkan. 

Terpisah Kepala Desa, Dahai Sulaiman mengatakan saat ini sudah jarang yang memelihara ikan menggunakan aliran sungai. 

Baca juga: Merugi Pasca Kematian Ribuan Ikan, Petani Jala Apung di Mali-mali Banjar Berharap Ada Bantuan

"Warga lebih memilih berkebun dan juga menanam padi saat musim penghujan," ujarnya. 

Potensi budidaya ikan sempat menjanjikan bagi warga namun saat ini melihat kondisi air sungai warga tak berani mengambil resiko untuk kembali memelihara ikan di sungai. (Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved