Religi

Buya Yahya Jelaskan Dosa Istri yang Paling Dibenci Allah, Sebaiknya Ini Jauhi Hal Berikut

Buya Yahya dalam satu ceramahnya ada membahas mengenai dosa istri yangpaling dibenci Allah SWT, simak penjelasannya di bawah ini

Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
kanal youtube Al-Bahjah TV
Buya Yahya dalam satu ceramahnya ada membahas mengenai dosa istri yang paling dibenci Allah SWT. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Penceramah Buya Yahya menjelaskan dosa istri yang paling dibenci Allah SWT.

Dalam menjalani biduk rumah tangga, diuraikan Buya Yahya dosa terbesar istri adalah durhaka terhadap suami.

Buya Yahya mengatakan semua jenis dosa dibenci oleh Allah, terlebih di saat meremehkan dosa tersebut.

Pernikahan dibentuk dari dua orang dengan isi kepala yang berbeda satu sama lain, sebab itu bisa jadi ada gesekan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Meski demikian, sebaiknya istri maupun suami dapat menghindari perbuatan atau tindakan yang tak sesuai dengan ajaran Islam, karena dapat menjadi pemicu dosa dan menjauhkan diri dari Allah.

Baca juga: Buya Yahya Jelaskan Sedekah Mempercepat Terkabulnya Doa, Hal Ini Sebaiknya Turut Dilakukan

Baca juga:  Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Cara Orang Beriman Mendidik Anak, Hal Ini yang Dilakukan

Buya Yahya menuturkan teruntuk istri dosa apapun yang diremehkan akan berakibat menjadi besar, karena tidak menyadari dirinya telah berbuat dosa.

"Sering melakukan dosa berulang-ulang itu bahaya sekali, maka sebaiknya merenungi, dosa yang besar dari istri adalah durhaka kepada suaminya," ucap Buya Yahya dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.

Berlaku sebaliknya, dosa suami terbesar adalah zalim kepada istrinya. sebab itu sebaiknya Anda menjadi partner hidup yang baik bersama suami untuk membina rumah tangga yang bahagia.

Rumusnya sederhana, hilangkan keinginan untuk memperbudak, mempersiapkan diri untuk mengabdi, dan memperbanyak kesabaran untuk menghadapi pasangan.

"Rumah tangga itu indah jika tahu rumusnya, kalau memang suami Anda marah bisa jadi Anda layak untuk dimarahi atas suatu kesalahan, introspeksi diri, kalau pun Anda tidak layak dimarahi maka hal itu hanya kesalahpahaman, maka jelaskan," papar Buya Yahya.

Begitu juga suami Anda jika melakukan kesalahan bisa diingatkan atau dinasihati, atau sesekali gigit kupingnya untuk menyadarkan.

Membiasakan diri mengabdi bukan memperbudak, harus memahami kondisi suami baik dari segi materiil dan immateriil.

Adab yang sebaiknya dilakukan istri adalah tidak mengangkat atau mengeraskan suara di hadapan suami.

"Jangan menuntut suami berlebihan, apa yang diberikan syukuri, semakin banyak menuntuk tak akan ada habisnya," ujar Buya Yahya.

Di sisi lain suami yang baik adalah suami yang bisa menghormati dan menghargai istri. Jangan mentang-mentang istri menerima apa adanya lalu suami bersikap pelit.

Baca juga: Ustadz Abdul Somad Urai Bacaan Sholat Sunnah Hajat, Begini Tata Caranya

Baca juga: Ustadz Khalid Basalamah Beberkan Cara Didik Anak agar Terhindar dari LGBT, Ajarkan Hal Ini

Memakai istilah bahasa fiqih lalu istri diberi hanya dua mud atau dua genggam beras nafkahnya.

"Fikih itu mengatasi terjadi persengketaan namun tak serta merta harus mengecilkan atau membatasi kebaikan kepada suami maupun istri," imbau Buya Yahya.

Seorang istri yang tidak diberi nafkah oleh suaminya maka berhak meminta cerai baik si suami dalam keadaan kaya yang pelit atau fakir yang sesungguhnya.

Buya Yahya menekankan nafkah diberikan untuk mencukupi kebutuhan pribadi istri dan anak selebihnya adalah hadiah atau kebaikan dari seorang suami.

"Jadi istri jangan terlalu menuntut, jadi suami jangan pelit, istri melahirkan, mengasuh, memandikan, dan membersihkan kotoran anak masa tidak diperhatikan, suami macam apa," kata Buya Yahya.

Buya Yahya menyarankan agar memperkuat komunikasi antara suami istri sehingga meminimalisir adanya pertikaian dalam rumah tangga.

Suami memperbanyak senyum dan bersikap manis kepada istri, yang bisa jadi akan mengurangi sedikit sifat cerewet istri.

"Jangan membiasakan diri menyalahkan pasangan, lebih banyak berbicara dan memberitahu dengan bahasa santun jika pasangan ada kesalahan," tutur Buya Yahya.

Ingin menjadi wanita shalehah, Buya Yahya menyebut hal tersebut sederhana. Kuncinya pastikan baik kepada Allah SWT.

Memperbanyak amal shaleh misalnya shalat Tahajud, puasa, dan shalat-shalat sunnah lainnya.

"Yang kedua baik kepada manusia, pertama suami, tidak boleh berani atau merendahkan suami. Lalu baik kepada Bapak dan Ibu," urai Buya Yahya.

Meski rajin ke majelis mendengarkan ceramah dan ilmu, namun masih ada saja orang terutama muslimah yang berbicaranya nyelekit atau suka bikin tersinggung, itu adalah suatu penyakit yang tidak disadari.

Kalau sudah urusan gunjing nomor satu paling depan, padahal di grup whatsapp tidak pernah muncul namun jika urusan mengghibah orang maka ikut komentar, ingin masuk neraka paling cepat.

"Sukanya adu domba, fitnah, ngomongin kejelekan orang, adalah hal yang dilarang dalam Islam," imbuh Buya Yahya.

Baca juga: Tata Cara Sholat Istikharah, Ceramah Buya Yahya Jabarkan Sikap Tawakkal Kepada Allah

Baca juga: Ustadz Adi Hidayat Urai Bisikan Setan yang Jarang Disadari, Dikemas Lewat Sifat Ini

Yang terpenting adalah baik dan patuh kepada suami, tidak mengeraskan suara, jika terlanjur demikian bertaubat dan tidak mengulanginya lagi.

Hal-hal tersebut perlu ilmu sadar diri, sebab yang berbahaya adalah tidak sadar. Maka dari itu perbanyak berkumpul dengan orang baik dan shaleh di majelis-majelis ilmu.

Simak Videonya

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved