Tajuk

Saatnya Reboisasi Kota

Kepala Perwakilan Ombudsman RI Kalsel Hadi Rahman, Rabu (7/6), meminta pemerintah daerah untuk secara berkala memerhatikan pepohonan di tepi jalan.

Editor: Irfani Rahman
Banjarmasinpost.co.id/Dok
Tajuk 

BANJARMASINPOST.CO.ID -MINGGU malam 21 Mei 2023, sebuah truk menabrak dahan sebuah pohon di Jalan AS Musyaffa Banjarmasin, tepat di depan Gedung HJ Djok Mentaya, kantor Banjarmasin Post Group. Merasa aman-aman saja, truk pun berlalu. Tak berapa lama kemudian, ternyata dahan yang menjorok ke jalan itu patah dan menimpa pengendara sepeda motor yang melintas. Memang ketika itu angin bertiup kencang.

Ini bukan kejadian pertama di Banjarmasin. Demikian pula di Kalimantan Selatan. Selasa 2 Mei 2023, angin kencang yang menyertai hujan deras merobohkan pepohonan dan merusak sejumlah rumah di Banjarmasin. Bahkan seorang pengendara yakni Abu Supian (52) warga Jalan Banua Hanyar, Kertakhanyar, Kabupaten Banjar, tewas tertimpa puing bangunan dan dahan pohon di Jalan Pengeran Antasari Banjarmasin, depan restoran McDonals.

Insiden ini pun mendapat perhatian Perwakilan Ombudsman RI Kalsel. Kepala Perwakilan Ombudsman RI Kalsel Hadi Rahman, Rabu (7/6), meminta pemerintah daerah untuk secara berkala memerhatikan pepohonan di tepi jalan. Dia meminta pohon yang menjorok ke jalan, menutupi rambu lalu lintas, tua atau berbahaya dipangkas.

Hawa sejuk memang datang dari taman-taman kota. Sayang beberapa waktu terakhir ini tidak terlihat ada regenerasi. Bahkan banyak pohon di tepi jalan ditebang pemilik bangunan di belakangnya.

Padahal menebang pohon di tepi jalan harus ada aturannya. Kepala Bidang Pertamanan Sarana dan Prasarana Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin Ernawati mengatakan penebang harus menggantinya dengan menanam 10 pohon di sekitarnya.

Namun sepertinya aturan ini belum diterapkan secara tegas. Warga pun merasa berhak memotong pohon yang ada di tepi jalan depan bangunannya, seperti juga menutup sungai.

Melihat banyaknya pohon tumbang, pohon tua dan pohon yang ditebangi, sudah saatnya Pemko Banjarmasin melakukan reboisasi. Perlu disediakan anggaran khusus penanaman kembali pohon atau tanaman lain baik di tepi maupun di tengah jalan. Demikian pula di taman-tanam yang pepohonannya sudah tua.

Kita perlu mengingat kembali bagaimana pemerintah kolonial Belanda membikin Banjarmasin menjadi asri. Pohon yang ditanam pun tidak tanggung-tanggung yakni beringin, yang berusia hingga ratusan tahun. Ini seperti yang ditanam di Benteng Tatas yang kini menjadi Masjid Sabilal Muhtadin atau di Jalan Loji, yang kini bernama Jalan Suprapto.

Mungkin kita tidak bisa sepenuhnya mengikuti Belanda menanam beringin di jalan-jalan kota mengingat pesatnya pembangunan. Namun tidak serta merta pembangunan mengalahkan keindahan. Banyak jenis pohon dan tanaman yang bisa dipilih. Dengan demikian keselamatan pengendara tetap terjamin dan kota tetap asri. (*)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Akhir Bahagia

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved