Serap Keluhan Petani, Buyut Habib Basirih Ciptakan Drone Pengusir Hama Padi

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Perkembangan teknologi memang tak bisa diabaikan begitu saja. Pasalnya jika diabaikan, tentu akan membuat kita terlambat dalam memahami teknologi atau yang biasa disebut dengan gagap teknologi (Gaptek).

Namun, jika kita mampu mengikuti perkembangannya, bahkan mempelajarinya, sangat banyak celah yang bisa kita lakukan dengan memanfaatkan teknologi. 

Misalnya seperti yang dilakukan oleh Habib Faturrahman Bahasyim. Berbagai teknologi pernah ia buat, mulai dari alat pendeteksi vaksin, ATM beras, dan yang terbaru ini ialah drone pengusir hama. 

Saat ditemui, ia sedang berada di persawahan belakang rumahnya. Buyut ulama tersohor di Banua itu sedang memperagakan drone ciptaannya. 

Baca juga: Apel Pasukan Operasi Ketupat Intan 2023, Kapolda Kalsel Perkenalkan Drone Canggih Pantau Karhutla

Baca juga: Anggota Koramil Sungai Pandan Kalsel Bantu Aparatur Desa Basmi Gulma Pakai Drone

Ia membentangkan tali sekitar 100 meter, dan mengaitkan drone tersebut di atasnya. Karena masih tahap percobaan, masih ada beberapa kendala dari drone tersebut. 

Sistem kerja drone itu hanya lalu-lalang di bentangan tali tersebut. Gunanya untuk mengusir burung-burung yang merupakan musuh bagi para petani. 

“Terciptanya drone ini berawal ketika saya sedang berada di kawasan pertanian Kalimantan Tengah. Para petani di tempat itu mengeluhkan adanya hama burung yang memakan hasil pertanian mereka,” ujar Habib Faturrahman Bahasyim seusai memperagakan alat tersebut, Sabtu (17/6/2023).

Beranjak dari kegelisahan para petani, ia pun memikirkan ide bagaimana agar dapat membantu para petani tersebut.

Kepiawaiannya dalam mengutak-ngatik mikrokontroler menelurkan ide untuk membuat drone pengusir hama. 

“Alhamdulillah, sedikit demi sedikit dengan kurun waktu satu minggu memikirkan, saya akhirnya menemukan ide ini,” jelas Habib. 

Ia pun segera menyiapkan bahan-bahan untuk mengolah drone tersebut. Tak lama kemudian, alat tersebut berhasil dibuat oleh Habib Faturrahman. 

Cara kerjanya sendiri, drone tersebut ditaruh di atas sawah yang siap panen. Sehingga hama padi, terutama burung, tidak akan mengganggu padi para petani. 

Ia mengharapkan drone tersebut efektif dalam menanggulangi keluhan para petani. 

“Dengan adanya drone ini, diharapkan pemerintah bisa turun tangan dalam membantu pengadaannya. Sebab biaya per biji nya bisa sampai Rp2 juta,” ungkapnya. 

Dengan adanya campur tangan pemerintah yang diharapkan, drone tersebut dapat dikenal oleh masyarakat luas, khususnya para petani.