Btalk

Btalk : Capaian 17 Tahun  Yayasan Suaka Ananda Bpos

17 tahun lalu, Selasa 20 Juni 2023, yayasan Suaka Ananda BPos memperingati hari kelahirannya

Penulis: Noor Masrida | Editor: Hari Widodo
Capture Youtube BPost
Btalk : 17 Tahun Yayasan Suaka Ananda. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Tak terasa 17 tahun sudah Yayasan Suaka Ananda Bpost berdiri untuk membantu anak-anak yang sakit dari keluarga tak mampu.

Selasa 20 Juni 2023, yayasan ini memperingati hari kelahirannya. Apa yang dilakukan? Apa saja capaian dan tantangan selama ini? Bagaimana dengan program selanjutnya?

BTalk Banjarmasin Post Bicara Apa Saja mengundang Ketua Umum Yayasan Suaka Ananda Bpos Hj Aida Muslimah Rosehan dan Pembina Dr dr Dharma PTR Maluegha SpBP-RE(K) untuk memaparkannya. 

Yayasan Suaka Ananda Bpos sudah berdiri selama 17 tahun, apa saja yang sudah dilalui yayasan ini?

Hj Aida : Perjalanan Yayasan Suaka Ananda Bpos sejak dibentuk di 2006 banyak melalui lika liku dan juga melaksanakan berbagai program yang fokus utamanya adalah pada kesehatan anak-anak. 

Atas capaian ini, kami patut bersyukur juga berterima kasih bagi pembina dan pengurus yang sudah berkontribusi dalam menjalankan program yang ada.

Siapa saja yang terlibat di Yayasan Suaka Ananda Bpos?

Hj Aida : Ada banyak dokter yang ahli di bidang kesehatan yang dilibatkan menjalankan program yayasan. Mulai dari pelaksanaan operasi bibir sumbing, Penanganan anak dengan Hydrocephalus, jantung bocor, dan lainnya. 

Dari jumlah pasien yang sudah ditangani Yayasan ada ratusan yang dibantu. Alhamdulillah di dalam perjalanan mereka ada yang sudah lulus sekolah lanjut kuliah dan lainnya.

Dan selama 17 tahun berdiri sampai sekarang, kami juga sudah ada klinik pratama Suaka Ananda Bpos.

Dr Dharma : Momen 17 tahun yang dilalui Yayasan Suaka Ananda tentu ada banyak pasang surut yang dilewati. Tetapi bisa punya tempat sendiri dengan kegiatan yang konsisten terhadap anak-anak yang merupakan aset bangsa adalah suatu kebanggaan. 

Menjalankan program yayasan bertahun-tahun tentu tidak selamanya mulus, bagaimana Anda melihat tantangan yang sejauh ini dihadapi Yayasan Suaka Ananda?

Dr Dharma: Tantangan tentu pasti ada, tapi itu bukan jadi hambatan melaksanakan segala sesuatu. Sekarang kita ingin mengarahkan yayasan harus bisa jadi trigger bagi kelompok lain untuk menangani hal yang sama.

Itulah pentingnya untuk menggandeng kelompok lain untuk bersama-sama menjalankan program dari Yayasan Suaka Ananda. 

Di program selanjutnya, apa yang menjadi fokus yayasan?

Dr Dharma: Sejauh ini, yang lebih banyak dilakukan adalah tindakan kuratif atau penyembuhan. Dan beberapa waktu belakangan ini kami juga mulai menyasar tindakan preventif atau pencegahan. Itulah mengapa kami ingin semakin masif lagi menggandeng banyak pihak untuk bersama-sama melakukan langkah pencegahan di persoalan yang ada.

Apa contoh tindakan preventif yang dimaksud?

dr Dharma: Kita ambil contoh adalah penggunaan gadget yang sudah tak dapat dihindarkan lagi kepada kalangan anak-anak. 

Di satu sisi itu bisa jadi penunjang sarana pendidikan mereka. Tapi di samping itu, penggunaan gadget juga bisa menimbulkan dampak negatif pada anak-anak. 

Untuk hal ini, ke depannya yayasan harus ambil inisiatif untuk masuk ke bidang pendidikan melakukan sosialisasi ke guru, orangtua, untuk mengurangi penggunaan gadget ini. 

Ada tidak hubungannya penyakit pada anak dengan habit penggunaan gadget?

Dr Dharma: Ini adalah satu kendala penggunaan gadget, antara diperlukan dan bisa menjerumuskan. Contoh negatifnya adalah radiasi pada gadget bisa memengaruhi mata kalau digunakan terus-terusan. Belum lagi efek adiktif juga bisa memengaruhi syaraf anak.

Kalau kita tidak lakukan sesuatu untuk hal ini, akan mengkhawatirkan. 

Bagaimana pandangan Bu Aida tentang concern yayasan untuk mencegah penggunaan gadget berlebihan pada anak?

Hj Aida: Ini adalah hal yang memang sudah seharusnya kita lakukan sebagai langkah pencegahan dampak negatif gadget pasa anak. Nanti Yayasan bisa juga kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten atau kota, Dinas Pendidikannya untuk mensosialisasikan hal ini, selain itu bisa juga sosialisasi tentang isu-isu lainnya tentang kesehatan anak-anak. 

Terkait Pelaksanaan Program Yayasan Suaka Ananda Bpos, dari mana biaya operasional bersumber?

Hj Aida: rata-rata dari teman pengurus, mitra, seberapa pun dana yang disumbangkan teman-teman pasti kami terima. Kalau ada donatur, dengan senang hati kami menerima melalui rekening Suaka Ananda. 

Apakah ada program khusus dari Suaka Ananda yang beda dari yayasan lain?

Dr Dharma : Sesuai dengan namanya, concern yayasan ini lebih banyak kepada anak-anak mulai dari mereka lahir sampai usia 14 tahun. 

Dari yang sudah kami tangani, semua penyakit ditangani kecuali penyakit kronis yang penanganannya dalam jangka waktu yang lama. Untuk kasus seperti ini maka akan diupayakan cara lain.

Apa kelebihan penanganan kuratif dan preventif?

Dr Dharma: Jika melaksanakan tindakan kuratif terus, maka ini akan memakan dana yang cukup besar sehingga kami juga sudah mulai bergeser ke preventif. 

Contoh kasusnya misal ada anak yang mengalami bibir sumbing. Penyebab salah satunya karena adanya kekurangan asam folat ketika ibu hamil di usia hitungan minggu.

Nah maksudnya ketika dilakukan sosialisasi ke ibu-ibu hamil dengan mengkonsumsi nutrisi yang tepat, maka kelainan tersebut bisa dihindari.

Berikut tayangan Btalk 17 Tahun Suaka Ananda Bpos :

(Banjarmasinpost.co.id/Noor Masrida)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved