Antisipasi Karhutla, PT TBM Gelar Apel Kesiapsiagaan Pantau Titik Api hingga Radius 3 km

BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - PT Tri Buana Mas (TBM) melaksanakan antisipasi dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) bersama Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).

Gelar kegiatan ini dilakukan dengan Apel Siaga bersama, dengan berbagai pemangku kepentingan industri kelapa sawit yang berlokasi di Desa Sawaja, kawasan Candi Laras Utara, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, Senin (26/6). 

Direktur Astra Agro, Rudjito Purnomo mengungkapkan, banyak pihak yang dilibatkan dalam aksi ini, mulai dari Pemkab Tapin, Polres Tapin, BPBD  Kalimantan Selatan dan Tapin, hingga merangkul masyarakat sekitar seperti Masyarakat Peduli Api (MPA), serta organisasi masyarakat setempat.

Komisaris Independen Astra Agro, Ari Dono Sukmanto, selaku Inspektur Apel Siaga menambahkan, kejadian kebakaran lahan tidak mengenal batasan wilayah.

Menurutnya ancaman kebakaran dapat terjadi dilokasi manapun, baik pada areal penguasaan masyarakat, areal penguasaan perusahaan atau pada areal penguasaan pemerintah.

"Penyelesaian karhutla tidak bisa dilakukan secara parsial oleh masing-masing pihak. Jadi perlu adanya kerjasama yang baik antara seluruh stakeholder," tegasnya. 

Apel Siaga ini diisi dengan simulasi pemadaman kebakaran oleh personil TNI-Polri, TKTD PT SAM - PT TBM dan Masyarakat Peduli Api. 

Simulasi yang dipertontonkan berupa kegiatan mulai dari pemantaun, pelaporan ke posko, ground check ke lokasi kebakaran.

Kemudian komunikasi dan koordinasi dengan aparat kepolisian, hingga simulasi penggunaan pompa portable dan unit pemadaman dan berakhir dengan menyisir lokasi untuk memastikan bara api telah benar-benar padam.

Selain simulasi pemadaman yang memukau, di lokasi apel juga disediakan ruang pamer peralatan pemadaman PT TBM, serta program dan kegiatan PT TBM dalam membina dan membuat Masyarakat Peduli Api menjadi kekuatan penting dalam pencegahan karhutla. 

Pada upaya peningkatan karhutla, PT TBM juga memanfaatkan teknologi drone untuk memantau titik api (hotspot) yang berada tidak hanya didalam lingkup lingkungan perusahaan, namun juga di desa ring 1 perusahaan dengan radius 3 km. 

"Kami harap seluruh stakeholder bisa saling bekerjasama dan berkolaborasi dalam upaya pencegahan dan penaggulangan karhutla. Kita harus saling bahu membahu," ucap Ari Dono.

 Ia pun mengatakan, langkah ini penting agar bencana karhutla tidak menjadi bencana yang merugikan semua pihak. 

Untuk itu, guna mengantisipasi dan mencegah serta menanggulangi karhutla, memang membutuhkan koordinasi yang lebih intensif.  (Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Tabri)