Religi

Ustadz Khalid Basalamah Jelaskan Sikap Nabi SAW Saat Memiliki Masalah dengan Istrinya, Lakukan Ini

Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan sikap Nabi Muhammad SAW ketika memiliki masalah rumah tangga dengan sang istri.

Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
kanal youtube Khalid Basalamah Official
Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan sikap Nabi Muhammad SAW ketika memiliki masalah rumah tangga dengan sang istri. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan sikap Nabi Muhammad SAW ketika memiliki masalah rumah tangga dengan sang istri.

Dalam suatu kisah yang masyhur, diungkapkan Ustadz Khalid Basalamah Rasulullah SAW pernah berselisih paham dengan istrinya Aisyah RA.

Ustadz Khalid Basalamah menambahkan pada saat itu, Abu Bakar Ash-Shiddiq tengah bertamu namun kedewasaan Nabi Muhammad SAW tak menampakkan adanya masalah tersebut.

Dua insan manusia yang menikah akan membentuk rumah tangga dan keluarga. Akan tetapi dalam perjalanannya, tak semua keluarga atau rumah tangga berjalan lancar dan bahagia.

Akan ada kemungkinan ujian dan cobaan rumah tangga dari Allah SWT yang harus dihadapi, dari level ringan hingga berat.

Baca juga: Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Juli 2023, Ustadz Khalid Basalamah Sebut Ditunaikan Usai Hari Tasyrik

Baca juga: Buya Yahya Beri Nasihat bagi Fakir Miskin yang Ingin Berderma, Amalkan Hal Ini untuk Raih Pahala

Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan melalui kisah mashyur antara Nabi Muhammad SAW dan istrinya Aisyah RA pernah terjadi pertengkaran dan kemudian sahabat yang juga mertua Nabi SAW, Abu Bakar Ash-Shiddiq berkunjung ke rumah mereka.

"Abu Bakar bertamu ke rumah Aisyah, dan disitu wajah Nabi SAW terlihat kurang nyaman dengan keadaan, Aisyah RA pun begitu seperti ada terjadi sesuatu," jelas Ustadz Khalid Basalamah dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Khalid Basalamah Official.

Melihat kondisi tersebut, Abu Bakar Ash-Shiddiq lalu memarahi putrinya Aisyah RA, dan bertanya "Apa yang kau lakukan kepada Nabi Muhammad SAW, kenapa dia jadi murung seperti ini?"

Lantas Nabi SAW pun meminta untuk tidak memperpanjang masalah dan berkata sudah memaafkan Aisyah RA.

"Langsung Nabi SAW membela istrinya, Aisyah pun karena malu langsung berlindung di belakang Nabi SAW," ucap Ustadz Khalid Basalamah.

Abu Bakar pun keluar dari rumah tersebut namun bermaksud ingin mengucap salam dan masuk lagi dengan syarat Nabi SAW dan Aisyah RA harus menampakkan wajah yang ceria dari sebelumnya.

Hal ini menjadi teladan atau contoh yang bisa diterapkan umat Islam dalam hidup berumah tangga.

Ustadz Khalid Basalamah mengimbau agar waspada dengan tipu daya iblis dan setan menghancurkan rumah tangga manusia melalui bisikan atau was-was yang diberikan kepada suami dan istri.
 
Ustadz Khalid Basalamah menerangkan terdapat hadits yang masyhur menjelaskan Iblis memuji setan yang berhasil menceraikan suami-istri, sedangkan setan lainya telah melakukan sesuatu tetapi Iblis tidak mengapresiasi hasilnya.

Baca juga: Hukum Menyandang Gelar Haji Sepulang Ibadah di Tanah Suci, Ustadz Adi Hidayat: Cek Esensi Ibadah

Baca juga: Bolehkah Berkurban di Hari Tasyrik, Begini Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Dari Jabir radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ إِبْلِيْسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا فَيَقُوْلُ مَا صَنَعْتَ شَيْئًا قَالَ ثُمَّ يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ مَا تَرَكْتُهُ حَتَّى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ قَالَ فَيُدْنِيْهِ مِنْهُ وَيَقُوْلُ نِعْمَ أَنْتَ

“Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air (laut) kemudian ia mengutus bala tentaranya. Maka yang paling dekat dengannya adalah yang paling besar fitnahnya. Datanglah salah seorang dari bala tentaranya dan berkata, “Aku telah melakukan begini dan begitu”. Iblis berkata, “Engkau sama sekali tidak melakukan sesuatupun”. Kemudian datang yang lain lagi dan berkata, “Aku tidak meninggalkannya (untuk digoda) hingga aku berhasil memisahkan antara dia dan istrinya. Maka Iblis pun mendekatinya dan berkata, “Sungguh hebat (setan) seperti engkau” (HR Muslim IV/2167 no 2813).

"Menceraikan suami istri adalah prestasi tertinggi bagi iblis, rusak hubungan di antara suami dan istri tersebut, akhirnya kacaulah pikiran, kehidupan dan seterusnya," terang Ustadz Khalid Basalamah.

Suatu perceraian benar-benar mengacaukan pikiran, membuat konsentrasi pecah, kalut, hilangnya khusyuk dalam ibadah.

Kiat-kiat pasangan agar terhindar dari permasalahan yang akan mengarah ke perceraian, Ustadz Khalid Basalamah mengimbau agar selalu berupaya membahagiakan pasangan, menggembirakan, menghibur, memenuhi kebutuhan setulus hati.

"Maka kebahagiaan akan sempurna dalam kehidupan rumah tangga itu, dan akan terhindar dari was-was setan," kata Ustadz Khalid Basalamah.

Cemburu menjadi salah satu pemicu was-was setan dapat bekerja memperdaya pasangan.

Ustadz Khalid Basalamah menyatakan cemburu bisa jadi boomerang, bisa menghancurkan rumah tangga jika cemburu tidak pada tempatnya atau cemburu buta.

Sampai pada tingkatan seseorang yang mencemburui mertua bahkan anaknya sendiri.

"Misalnya merasa suami terlalu perhatian kepada ibu atau bapak mertua, dan anak-anak lalu merasa cemburu, hal ini adalah cemburu yang keliru," papar Ustadz Khalid Basalamah.

Cemburu yang demikian akan melahirkan rasa ketidaknyamanan di antara pasangan, jika dilakukan terus-menerus.

"Kadang-kadang kecemburuan buta menjadi penghancur yang paling berbisa daripada bisanya ular, cemburu yang dibiasakan bukan karena pelanggaran agama seakan bentuk cinta disitu setan berperan, cemburu yang dibolehkan yakni jika pasangan melakukan pelanggaran agama," ungkap Ustadz Khalid Basalamah.

Terlebih jika cemburu tersebut ditambah dengan sikap diam, tidak mau menjelaskan permasalahan yang terjadi.

Karena itu, pentingnya membangun komunikasi secara sehat, ada hal-hal yang harus dibicarakan dan diketahui kebenarannya maka langsung saja dibahas bersama pasangan.

Sumber pertengkaran lainnya yang bisa membuat masalah semakin besar yaitu diam tidak pada tempatnya.

"Seringkali dalam rumah tangga hadir permasalahan-permasalahan yang sebenarnya tidak harus ada, tapi diadakan, karena setiap kali tersinggung, ada hal yang mengganjal, ada hal yang membebani, kurang disukai maka akan diam tiba-tiba cemberut," urai Ustadz Khalid Basalamah.

Berbeda halnya, misal ada pertengkaran maka salah satu dari pasangan diam untuk tidak menambah keributan, maka sikap diam dalam hal ini positif dan dibutuhkan.

Sedangkan diam yang memperkeruh suasana adalah diam ketika ada masalah tanpa pasangan tahu ada masalah apa. Dalam artian, suami atau istri diam dan cemberut tanpa penjelasan.

Karena ini maka dapat membuka pintu-pintu setan, membuat hal-hal menjadi sia-sia yang seharusnya dapat dimaksimalkan untuk menjalankan perintah Allah dalam rumah tangga misalnya bercumbu dan sebagainya yang akan menjadi ladang pahala.

Simak Videonya

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved