Kekerasan pada Anak di PAUD Banjarmasin

Update Dugaan Kekerasan Terhadap Murid PAUD di Banjarmasin, Statusnya Dinaikkan ke Penyidikan

Status kasus dugaan kekerasan pada anak PAUD oleh oknum gurunya telah dinaikkan ke penyidikan oleh penyidik PPA Ditreskrimum Polda Kalsel.

|
Penulis: Frans Rumbon | Editor: Alpri Widianjono
HUMAS POLDA KALSEL
Penyampaian Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) kepada pelapor alias orangtua dari murid PAUD yang diduga mengalami kekerasan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Dugaan tindakan kekerasan terhadap seorang anak pada salah satu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Banjarmasin beberapa waktu lalu, bergulir di Polda Kalimantan Selatan (Kalsel). 

Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Kalsel sudah melakukan gelar perkara kasus ini.

Bahkan telah dinaikkan statusnya ke penyidikan oleh penyidik PPA Ditreskrimum Polda Kalsel.

Baca juga: Pemilihan Nanang Galuh Kota Banjarmasin 2023 Berakhir, Berikut Daftar Pemenangnya

Baca juga: Dua Rumah di Sungai Malang HSU Hangus Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp400 Juta

"Kami sudah gelar perkara untuk dinaikkan ke penyidikan," ujar Kepala Unit PPA Polda Kalsel, AKP Siti Rohayanti, kepada Banjarmasinpost.co.id, Sabtu (29/7/2023).

Pihaknya sudah menyampaikan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) kepada pelapor alias orangtua dari siswa PAUD yang diduga mengalami kekerasan.

"Pelapor sudah menerima SP2HP atas perkembangan kasusnya dan kami sampaikan saat pertemuan di UPTD PPA Kalsel," katanya.

Baca juga: Karhutla Kalsel - Hutan Galam di Bahadang Kabupaten Barito Kuala Terbakar

Baca juga: Karhutla Masih Ancam Wilayah Tabalong, Akhir Juli  Muncul Dua Titik Api

Telah diberitakan, dugaan kekerasan terhadap seorang murid PAUD di Banjarmasin muncul setelah ibunya, Rizka, melapor ke Unit PPA Polda Kalsel pada akhir Mei 2023.

Dibeberkan oleh Rizka bahwa sekitar tiga bulan sebelumnya anaknya yang berinisial E mengalami sakit pada bagian bahu.

Awalnya diduga karena kecelakaan saat bermain di lingkungan sekolah/PAUD sang anak.

Baca juga: Anggaran Pembangunan Masjid Raya Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari di Banjarbaru Rp 117 Miliar

Baca juga: Migrasi ke Banjarbaru, Rencana Bangun Gedung Kanwil Kemenkumham Kalsel Capai Rp 52 Miliar

Setelah periksa, berdasarkan hasil rontgen, diketahui bahwa tulang selangka patah dan juga sendi bahu si anak bergeser. 

Lebih mengagetkan lagi, Rizka mendapat informasi bahwa yang menyebabkan sang anak mengalami hal tersebut karena tangannya ditarik paksa oleh seorang oknum guru. 

Dibeberkannya bahwa berdasarkan penuturan saksi yang melihat langsung kejadian pada saat itu, awal mulanya sang anak (E) menyandarkan tangan kirinya ke bahu oknum guru terduga pelaku, saat sama-sama menunggu jemputan. 

Baca juga: Pesona Wisata HST Jadi Penggerak Ekonomi Masyarakat, Ramadhan : 2 Lokasi Wisata Dalam Perbaikan

Baca juga: Genjot Pariwisata Tanah Bumbu, Pantai Siring Pagatan Akan Dibenahi, Ditaksir Makan Anggaran 256 M

Kemudian, terduga pelaku menanyakan, siapa yang melakukan hal itu. Lalu, saksi yang duduk berseberangan saat itu menyebut nama anak. 

Setelah itu terduga pelaku ini kemudian menarik tangan E, hingga E pun terjatuh di lantai dan juga menjerit kesakitan. 

Pada akhirnya, Rizka melaporkan dugaan kekerasan yang dialami anaknya oleh salah satu oknum guru di PAUD tersebut ke polisi.

(Banjarmasinpost.co.id/Frans Rumbon)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved