Berita Banjarbaru

Dampak Elnino, BMKG Ingatkan Krisis Air

BMKG memprediksi fenomena El Nino semakin nyata dan akan berdampak luas di seluruh Indonesia termasuk Kalsel

Editor: Hari Widodo
PENERANGAN KODIM 1002/HST
Karhutla kalsel. Upaya pemkadaman kebakaran lahan di wilayah Desa Mahang Baru, Kecamatan Labuan Amas Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Provinsi Kalimantan Selatan, Minggu (30/7/2023). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena El Nino semakin nyata dan akan berdampak luas di seluruh Indonesia, termasuk Kalimantan Selatan.

Selain kekeringan yang berakibat pada kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Kepala BMKG Kalsel Goeroeh, Senin (31/7), memaparkan dampak lainnya adalah krisis air bersih dan ancaman terhadap ketahanan pangan. Hal ini didasarkan pada data curah hujan.

“Jadi sangat kecil potensi hujannya. Karena itu diminta kewaspadaan dini pada puncak kemarau kali ini,” kata dia.

Sementara Tim Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang melakukan hujan buatan telah bergerak dari Kalsel ke Kalteng. “Operasional kami di Kalsel selama 12 sudah selesai dan tim bergeser ke Kalteng,” kata jelas Koordinator Lapangan Operasi TMC di Kalsel Adi Bayu Rusandi, Minggu (30/7).

Dia mengatakan belum ada arahan untuk kembali dilakukan TMC di langit Kalsel. “Belum ada permintaan lagi. Terakhir kami turun pada Jumat (28/7),” jelasnya.

Dikatakannya, selama 12 hari, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan pembasahan lahan gambut di Kalsel.

“Secara total, sejak operasi pada 7-11 Juli dan dilanjutkan pada 23 Juli, kami telah melaksanakan 13 penerbangan untuk melakukan penyemaian awan. Dalam penerbangan dengan pesawat Cassa selama 29 jam 55 menit, kami menghabiskan 10,4 ton bahan semai atau garam, “ kata dia.

Meskipun curah hujan di Kalsel minim, TMC berupaya mengoptimalkan potensi awan. “Memasuki akhir Juli ini, gangguan meteorologis seperti keberadaan siklon tropis Doksuri di sekitar perairan Filipina berdampak pada berkurangnya potensi pertumbuhan awan di Kalsel,” terang Bayu.

Kepala Sub Pokja Restorasi Gambut Wilayah Kalimantan dan Papua BRGM Parihutan Sagala menjelaskan pembasahan lahan melalui TMC difokuskan sebagai antisipasi puncak musim kering. “Kegiatan TMC mampu membasahi lahan gambut di Kalsel. Dari hasil pengukuran tinggi muka air tanah gambut naik 1-2 sentimeter selama TMC. Meskipun kini cenderung turun lagi,” ujarnya.

Melihat karhutla beberapa waktu terakhir, Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin berencana mengaktifkan kembali sejumlah sumur bor yang ada di sekitar lokasi rawan. “Kami juga sudah koordinasi dengan Dandim 1006 Banjar untuk menghidupkan kembali sumur-sumur bor yang ada di daerah titik karhutla,” kata Aditya, Senin.

Berdasarkan catat hingga akhir Juli 2023, dari 80 lebih kejadian, total lahan yang hangus sudah lebih dari 170 hektare. Umumnya terjadi di tiga kecamatan yakni Lianganggang, Landasanulin dan Cempaka.

Menanggapi arahan wali kota, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarbaru langsung mengecek sumur bor. “Ada beberapa yang masih aktif dan beberapa tidak bisa digunakan lagi,” kata Sekretaris BPBD Banjarbaru Rosida Ariyanti

Berdasarkan data, total ada 50 sumur bor. Sebanyak 20 sumur di Kelurahan Syamsudin Noor dan 30 lainnya di Kelurahan Guntung Payung.

Rencana pengaktifan kembali sejumlah sumur bor mendapat dukungan Kodim 1006 Banjar.

“Hari ini kami juga cek ke lokasi sumur bor,” kata Dandim 1006/Banjar Letkol Kav Zulfiker Sembiring. “Kalau ada yang aktif, langsung kami turunkan mesin untuk membasahi lahan yang ada di atasnya,” jelasnya. (lis/mel)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Akhir Bahagia

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved