Religi

Makna Doa Bangun Tidur Diuraikan Ustadz Adi Hidayat, Berikut Bacaannya Dilengkapi Latin dan Artinya

Dalam satu ceramahnya Ustadz Adi Hidayat terangkan mengenai makna doa bangun tidur bagi kaum muslimin. Simak ceramahnya

Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
kanal youtube Adi Hidayat Official
Ustadz Adi Hidayat. Dalam satu ceramahnya Ustadz Adi Hidayat menjelaskan makna doa bangun tidur 

"Mampu menilai sesuatu yang salah, yang bahaya itu ketika melakukan salah tidak ada tanda kesadaran tersebut. Namun Allah Maha Adil, sebelum wafat atau nyawa sampai di kerongkongan, hidayah Allah akan selalu ada dan sampai ke hamba-Nya," ucap Ustadz Adi Hidayat.

Pertanda atau kasih sayang Allah lainnya bisa jadi dari faktor luar, misalnya tiba-tiba mendengar ceramah tentang taubat.

Begitu ada kesempatan untuk taubat berupa hidayah dan kesadaran, maka Ustadz Adi Hidayat mengimbau untuk segera mengambilnya.

Sebagaimana Surat Al-‘Ankabut Ayat 69

وَٱلَّذِينَ جَٰهَدُوا۟ فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَمَعَ ٱلْمُحْسِنِينَ

Wallażīna jāhadụ fīnā lanahdiyannahum subulanā, wa innallāha lama'al-muḥsinīn

Artinya: Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.

Sebab itu, setiap berbuat salah apapun selalu ada getaran yang menyebutkan kalau itu salah.

"Bahkan ada pencegahan dulu, misalnya di mesjid Anda pulang dari ceramah, lalu Anda memakai sandal orang lain sebentar saja, hati kecil Anda akan mengatakan bahwa itu milik orang lain," ujar Ustadz Adi Hidayat.

Selanjutnya ketika diteruskan untuk memakai sandal milik orang lain itu, maka akan muncul rasa lagi yang menyebutkan Anda sedang berbuat salah itulah pengantar taubat.

Sehingga jika Anda sudah menyadari kesalahan yang diperbuat, hal yang pertama dilakukan adalah istighfar.

"Lalu sesali, dan meminta petunjuk kepada Allah minta dikuatkan bertahan untuk jalan taubat tersebut, namun hal ini tergantung kadar maksiat yang dilakukan, kadar ringan, tengah-tengah hingga berat," kata Ustadz Adi Hidayat.

Kadar maksiat yang berat adalah perbuatan buruk yang sudah menjadi kebiasaan, namun pada kadar yang berat ini biasanya pelakunya tidak seketika langsung bertaubat.

Kecuali ada kejadian besar yang membuat dia meninggalkan perbuatan maksiat itu selamanya.

Simak Videonya

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved