Religi
Makna Doa Bangun Tidur Diuraikan Ustadz Adi Hidayat, Berikut Bacaannya Dilengkapi Latin dan Artinya
Dalam satu ceramahnya Ustadz Adi Hidayat terangkan mengenai makna doa bangun tidur bagi kaum muslimin. Simak ceramahnya
Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Ustadz Adi Hidayat menjelaskan makna doa bangun tidur bagi kaum muslimin.
Disampaikan Ustadz Adi Hidayat, mengawali bangun di pagi hari umat Islam dianjurkan membaca doa bangun tidur.
Ustadz Adi Hidayat menuturkan seorang muslim sejati sejak bangun tidur sudah mempunyai rencana-rencana dalam menjalani kehidupan.
Dalam berkegiatan sehari-hari, umat muslim dianjurkan membaca doa termasuk ketika bangun dari tidur.
Doa-doa yang dipanjatkan tak lain adalah untuk memperoleh penjagaan dan keberkahan dari Allah SWT.
Baca juga: Tiga Waktu Pengerjaan Sholat Dhuha, Ustadz Adi Hidayat Jabarkan Surat yang Bisa Dibaca
Baca juga: Hukum dan Ketentuan Gadai dalam Islam, Ini Penjelasan Buya Yahya dalam Ceramahnya
Bacaan Doa Bangun Tidur
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ اَحْيَانَا بَعْدَمَآ اَمَاتَنَا وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ
Alhamdulillahil ladzii ahyaanaa ba'da maa amaa tanaa wa ilahin nusyuur.
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami sesudah kami mati (membangunkan dari tidur) dan hanya kepada-Nya kami dikembalikan.”
Ustadz Adi Hidayat menerangkan sebagian yang membaca atau mengamalkan doa bangun tidur belum paham makna yang terkandung di dalamnya.
"Maknanya adalah segenap ucapan syukur kepada Allah atas pemberian kesempatan hidup sampai saat ini," jelas Ustadz Adi Hidayat dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Adi Hidayat Official.
Kesempatan hidup yang dimaksud mewafatkan sementara pada saat tidur, makna lainnya "Ya Allah bilapun ajal hamba tiba saat tidur tadi bisa Engkau langsung wafatkan, tapi Engkau memberi kesempatan hamba hidup kembali sampai ajal tiba, maka hamba berjanji tidak akan menyia-nyiakan hidup sekarang bekal untuk pulang menghadap kepada-Mu."
Sebab itu, ketika bangun dipanggil oleh Allah pada sholat pertama yakni sholat subuh, umat Islam menghadap untuk meminta bimbingan dan taufik agar tidak salah langkah.
"Disebut sholatnya sholat subuh dan sifatnya fajar, subuh dari kata asbah yang artinya siap dengan rencana, maka matahari mulai memancar, tumbuhan mengeluarkan oksigen, semua bermanfaat," terang Ustadz Adi Hidayat.
Jangan sampai umat Islam setelah bangun tidur tidak jelas ingin melakukan apa. Kemudian sholat dimana, berapa ayat Alquran yang ingin dibaca, berapa infaq yang akan dikeluarkan, dan amalan atau ibadah lainnya yang semestinya sudah harus dipersiapkan.
Baca juga: Anjuran Zakat dan Sedekah Diterangkan Ustadz Khalid Basalamah, Berikut Ketentuan Amalannya
Baca juga: Ketentuan Sholat Qashar dan Jamak Dipaparkan Ustadz Abdul Somad, Berikut Cara dan Syaratnya
Sehingga sholat kedua disebut zuhur dari kata izhar yang bermakna terang atau jelas. Sudah jelaskah hasil dari subuh sampai siang dengan rencana-rencana yang dimiliki.
"Kalau belum jelas, hati-hati nanti rugi, muncul waktu ashar yang identik dengan kerugian, jika tidak disiapkan dengan amal sholeh dan tidak sabar menjalaninya bisa rugi," kata Ustadz Adi Hidayat.
Setelah itu masuk waktu maghrib dan Isya, Isya kebalikan dari Asya yang artinya sibuk beraktivitas, sehingga Isya maknanya selesai beraktivitas kemudian tidur.
Sebaiknya mengevaluasi diri apa yang membuat diri kurang dekat dengan Allah SWT.
Sholat susah, baca quran culit, mau infaq tetap tidak bisa meski harta sudah banyak.
"Sederhana, mungkin ada yang haram masuk dalam tubuh seseorang, atau ada perilaku maksiat yang harus ditinggalkan," ujar Ustadz Adi Hidayat.
Meninggalkan segala bentuk keharaman atau perilaku maksiat kepada yang baik disebut hijrah.
Jadi hijrah bukan masuk dalam kelompok tertentu, ormas, atau keadaan tertentu, melainkan melangkah dari perilaku tidak baik menjadi baik.
Jika terlanjur bermaksiat maka umat Islam diperintahkan segera bertaubat.
"Taubat yang benar, ketika menyadari ada perbuatan yang salah seketika bertaubat, sebab kesadaran karena kesalahan itu bagian dari kasih sayang Allah yang mengantarkan hamba pelaku maksiat untuk bertaubat," terang Ustadz Adi Hidayat.
Sebagaimana firman Allah dalam Surat An-Nisa Ayat 17
إِنَّمَا ٱلتَّوْبَةُ عَلَى ٱللَّهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ ٱلسُّوٓءَ بِجَهَٰلَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِن قَرِيبٍ فَأُو۟لَٰٓئِكَ يَتُوبُ ٱللَّهُ عَلَيْهِمْ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
Innamat-taubatu 'alallāhi lillażīna ya'malụnas-sū`a bijahālatin ṡumma yatụbụna ming qarībin fa ulā`ika yatụbullāhu 'alaihim, wa kānallāhu 'alīman ḥakīmā
Artinya: Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Sehingga sikap sadar adalah pengantar taubat seseorang, bahkan saking sayangnya Allah dengan hamba-Nya orang yang pertama kali melakukan salah langsung diberikan getaran dalam jiwanya untuk merasakan kesalahan itu.
"Mampu menilai sesuatu yang salah, yang bahaya itu ketika melakukan salah tidak ada tanda kesadaran tersebut. Namun Allah Maha Adil, sebelum wafat atau nyawa sampai di kerongkongan, hidayah Allah akan selalu ada dan sampai ke hamba-Nya," ucap Ustadz Adi Hidayat.
Pertanda atau kasih sayang Allah lainnya bisa jadi dari faktor luar, misalnya tiba-tiba mendengar ceramah tentang taubat.
Begitu ada kesempatan untuk taubat berupa hidayah dan kesadaran, maka Ustadz Adi Hidayat mengimbau untuk segera mengambilnya.
Sebagaimana Surat Al-‘Ankabut Ayat 69
وَٱلَّذِينَ جَٰهَدُوا۟ فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَمَعَ ٱلْمُحْسِنِينَ
Wallażīna jāhadụ fīnā lanahdiyannahum subulanā, wa innallāha lama'al-muḥsinīn
Artinya: Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.
Sebab itu, setiap berbuat salah apapun selalu ada getaran yang menyebutkan kalau itu salah.
"Bahkan ada pencegahan dulu, misalnya di mesjid Anda pulang dari ceramah, lalu Anda memakai sandal orang lain sebentar saja, hati kecil Anda akan mengatakan bahwa itu milik orang lain," ujar Ustadz Adi Hidayat.
Selanjutnya ketika diteruskan untuk memakai sandal milik orang lain itu, maka akan muncul rasa lagi yang menyebutkan Anda sedang berbuat salah itulah pengantar taubat.
Sehingga jika Anda sudah menyadari kesalahan yang diperbuat, hal yang pertama dilakukan adalah istighfar.
"Lalu sesali, dan meminta petunjuk kepada Allah minta dikuatkan bertahan untuk jalan taubat tersebut, namun hal ini tergantung kadar maksiat yang dilakukan, kadar ringan, tengah-tengah hingga berat," kata Ustadz Adi Hidayat.
Kadar maksiat yang berat adalah perbuatan buruk yang sudah menjadi kebiasaan, namun pada kadar yang berat ini biasanya pelakunya tidak seketika langsung bertaubat.
Kecuali ada kejadian besar yang membuat dia meninggalkan perbuatan maksiat itu selamanya.
Simak Videonya
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post
Ustadz Adi Hidayat
doa bangun tidur
bacaan Doa bangun tidur
ceramah Ustadz Adi Hidayat
Banjarmasinpost.co.id
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh September 2025, Buya Yahya Sebut Boleh Geser Hari Karena Udzur |
![]() |
---|
Jadwal 1 Rabiul Awal 1447 Hijriyah, Ustadz Adi Hidayat Urai Amalan Sholawat bagi Umat Muslim |
![]() |
---|
Hukum Merayakan Maulid Nabi bagi Umat Islam, Ini Kata Ustadz Adi Hidayat |
![]() |
---|
Bacaan Sholawat Ibrahimiyah Bisa Diamalkan di Bulan Maulid, Ustadz Adi Hidayat Urai Hikmahnya |
![]() |
---|
Bacaan Doa Buka Puasa Senin Kamis, Buya Yahya Anjurkan Pentingnya Berbuka Sesuai Sunnah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.